REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aplikasi berbagi video pendek TikTok telah menandatangani kesepakatan dengan Sony Music Entertainment. Lewat kesepakatan ini, semua penggunanya akan mendapatkan akses ke portofolio musik Sony, termasuk artis global seperti Beyonce, Martin Garrix dan Harry Styles.
Dengan kesepakatan tersebut komunitas pembuat TikTok akan memiliki akses ke klip suara dari katalog lagu raksasa Sony Music. TikTok dan Sony Music akan bekerja sama untuk mendukung personalisasi dan kreativitas pengguna TikTok yang lebih tinggi di platform.
Kerja sama ini juga mendorong peluang baru dan berwawasan ke depan untuk keterlibatan penggemar dengan artis dan musik Sony Music. TikTok juga akan bermitra dengan Sony Music dalam mempromosikan artis di platform tersebut.
Presiden bisnis digital global dan penjualan AS Sony Music, Dennis Kooker, mengatakan bahwa klip video pendek telah berkembang menjadi bagian baru yang menarik dari ekosistem musik yang berkontribusi pada pertumbuhan musik secara keseluruhan dan cara penggemar mengalaminya.
"TikTok adalah pemimpin dalam bidang ini dan kami senang bermitra dengan mereka untuk mendorong penemuan musik, memperluas peluang untuk kreativitas, dan mendukung karier artis." kata Kooker dilansir Variety, Selasa (3/11).
Kepala musik global TikTok, Ole Obermann, mengatakan bahwa kerja sama dengan Sony Music ini akan menghubungkan TikTok dengan daftar artis Sony yang luar biasa di AS dan di seluruh dunia dengan penonton baru dan memanfaatkan kekuatan TikTok. Ia menyebut, komunitas artis saat ini ditantang untuk menemukan cara baru untuk menjangkau penggemar dengan musik mereka dan TikTok bisa menjadi salah satu solusinya.
"Kami berkomitmen untuk bekerja sama untuk melakukan hal itu," kata Obermann.
Kemitraan terjadi sehari setelah Departemen Perdagangan AS mengatakan akan 'dengan penuh semangat' membela perintah eksekutif yang berupaya melarang transaksi dengan TikTok milik China usai hakim federal menghentikan tindakan tersebut. TikTok menandatangani kesepakatan serupa dengan organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris, Merlin, awal tahun ini. Ini merupakan upaya untuk memperluas perpustakaan musiknya dan kemitraan multi-tahun dengan Believe yang berbasis di Paris, platform musik untuk artis independen, pada bulan Juli.