Rabu 04 Nov 2020 21:15 WIB

Turki Ajak Perangi Penyalahgunaan Islam untuk Terorisme

Turki siap bekerja sama erat dan tulus melawan pendekatan yang mendorong terorisme

Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Turki menggarisbawahi perlunya adanya upaya melawan ideologi yang menyalahgunakan Islam.
Menteri Luar Negeri Turki menggarisbawahi perlunya adanya upaya melawan ideologi yang menyalahgunakan Islam.

 

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menekankan kecaman negaranya atas serangan teror  di ibu kota Austria, Menteri Luar Negeri Turki menggarisbawahi perlunya adanya upaya melawan ideologi yang menyalahgunakan Islam.

Baca Juga

"Kami perlu melanjutkan perjuangan kami untuk menghancurkan ideologi mereka yang menyalahgunakan Islam, agama perdamaian kami," kata Menlu Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers bersama sejawatnya dari Sierra Leone di ibu kota Turki, Ankara pada Selasa (3/11).

Cavusoglu juga memuji Recep Tayyip Gultekin dan Mikail Ozer, dua pemuda Turki di Wina yang mempertaruhkan nyawa mereka, menghadapi hujan peluru untuk membantu warga yang terluka dan seorang petugas polisi.

"Dua saudara kami melakukan apa yang seharusnya manusia, Muslim, dan Turki lakukan," tutur Cavusoglu.

Dia mengatakan bahwa tidak ada serangan teroris yang dapat dibenarkan, dan Turki siap bekerja sama erat dan tulus melawan semua pendekatan yang mendorong terorisme. Setidaknya empat orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan teror di ibu kota Austria pada Senin malam.

Tujuh korban luka berada dalam kondisi kritis, termasuk seorang petugas polisi. Pejabat tinggi Turki menyampaikan solidaritasnya kepada Austria setelah serangan mematikan itu.

Dalam sambungan telepon, Cavusoglu juga berbicara dengan sejawatnya dari Austria Alexander Schallenberg dan menyampaikan belasungkawa, dan mengatakan Turki berdiri dalam solidaritas dengan Austria.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-ajak-dunia-perangi-penyalahgunaan-islam-untuk-terorisme/2031081
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement