Senin 16 Nov 2020 18:37 WIB

Guru Besar Unpad Bantah Isu Vaksin Covid-19 tidak Aman

Ada beberapa orang yang mengalami efek samping tapi ringan.

Red: Ani Nursalikah
Guru Besar Unpad Bantah Isu Vaksin Covid-19 tidak Aman. Seorang petugas Indonesia yang mengenakan alat pelindung memeriksa jantung dan pernapasan pengunjung selama simulasi imunisasi COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 22 Oktober 2020. Setidaknya 2.200 orang relawan di seluruh negeri akan menerima vaksin penyakit COVID-19 di akhir tahun 2020. Pemerintah Indonesia akan memantau kesehatan fisik secara rutin dan jika uji coba terbukti berhasil, pemerintah akan memproduksi 250 juta dosis vaksin pada tahun 2021.
Foto: EPA/Bagus Indahono
Guru Besar Unpad Bantah Isu Vaksin Covid-19 tidak Aman. Seorang petugas Indonesia yang mengenakan alat pelindung memeriksa jantung dan pernapasan pengunjung selama simulasi imunisasi COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 22 Oktober 2020. Setidaknya 2.200 orang relawan di seluruh negeri akan menerima vaksin penyakit COVID-19 di akhir tahun 2020. Pemerintah Indonesia akan memantau kesehatan fisik secara rutin dan jika uji coba terbukti berhasil, pemerintah akan memproduksi 250 juta dosis vaksin pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Cissy Kartasasmita membantah isu vaksin Covid-19 tidak aman. Dia mengatakan ratusan ribu relawan telah disuntik vaksin tersebut dan tidak mengalami efek samping berat.

"Kita berlomba dengan mitos, info yang kurang tepat mengenai katanya efek samping. Mengenai yang secara teori mungkin bisa terjadi, tapi telah terbukti sudah 100 ribu lebih relawan di dunia dan aman," kata Cissy dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, dipantau di Jakarta, Senin (16/11).

Baca Juga

Cissy mengatakan ada beberapa orang yang mengalami efek samping tapi ringan. Selain itu, informasi mengenai relawan yang meninggal atau sakit berat tidak terbukti dalam uji klinis tersebut.

"Waktu dilakukan penelitian banyak yang ternyata adalah yang dapat plasebo dan juga kejadiannya tidak berhubungan dengan vaksinasi," katanya.