Selasa 17 Nov 2020 15:12 WIB

Promotor: Industri Musik Bisa Bertahan dengan Kolaborasi

Di tengah pandemi, promotor optimistis bertahan dengan kolaborasi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Dunia bisnis pertunjukan musik terimbas langsung oleh adanya pandemi Covid-19 (Foto: ilustrasi konser musik)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dunia bisnis pertunjukan musik terimbas langsung oleh adanya pandemi Covid-19 (Foto: ilustrasi konser musik)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia bisnis pertunjukan musik terimbas langsung oleh adanya pandemi Covid-19. Berbagai konser dan festival musik yang seharusnya digelar beberapa bulan belakangan harus ditunda atau dibatalkan akibat corona.

Di tengah kondisi yang pelik, para pelaku industri tersebut, yakni promotor berusaha tetap optimistis. Mereka yakin bisa bertahan dengan memulai berbagai aksi kolaborasi antara sesama promotor.

Baca Juga

"Kunci survive itu kolaborasi, karena menghadapi ini semua tidak bisa sendiri. Tanpa kolaborasi, risikonya terlalu besar. Untuk memajukan ekosistem, harus saling support," ujar CEO Berlian Entertainment, Dino Hamid.

Dino menyampaikan pandangannya pada kegiatan Contact Music and Entertainment Week(end) atau CMEW, Ahad (15/11). Ajang virtual itu merupakan koolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dengan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua APMI itu menambahkan kiat lain untuk bertahan, yakni menghadirkan suguhan yang inovatif. Wujud inovasi tersebut perlu dilakukan dalam ranah konsep acara maupun pada eksekusi pelaksanaannya.

Adaptasi juga perlu dilakoni oleh para promotor musik. Penyesuaian bisa dengan penerapan teknologi ataupun menggagas cara baru dalam menikmati konser, seperti yang sudah dilakukan Berlian Entertainment.

Agustus 2020, Berlian Entertainment telah menggelar konser "New Live! Experience" dengan aturan menonton dari dalam mobil (Drive-in Concert). Menonton dari dalam mobil bisa memungkinkan penonton saling menjaga jarak.

Rencana lain dari Berlian Entertainment adalah sajian konser "Sound for Plants" yang ditujukan untuk tanaman. Pertunjukan musik yang disiapkan untuk tahun depan itu didedikasikan bagi pecinta lingkungan hidup serta penggemar aneka flora.

"Dalam kondisi pandemi ini, kami dan tim membuat konsep adaptif. Kami juga sedang mengembangkan konsep konser "Soundrise Soundset" pada pagi hari dan sore hari dengan format safety," ungkap Dino.

Selain Dino, CMEW menghadirkan pula narasumber Nick Royaards, Sean Sandoval, Dewi Gonta, dan Anas Syahrul Alimi. Forum menjadi wadah berbagi wawasan dan strategi guna mendukung para pelaku usaha di bidang industri musik dan hiburan.

Musisi Bruno Major, Vira Talisa, dan Feast menyuguhkan penampilan spesial di acara tersebut. Masing-masing musisi membawakan sejumlah lagu di sela sesi panel dari para narasumber.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement