Kamis 19 Nov 2020 15:59 WIB

Bamusi Kritik Doa Idrus Soal Umur Pendek Jokowi dan Megawati

Di negara yang mayoritas penduduknya beragama Muslim harus menjaga keharmonisan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Nasyirul Falah Amru.
Foto: dpr
Nasyirul Falah Amru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) pun sangat menyayangkan adanya doa pengikut Rizieq Shihab, Habib Idrus terkait usia Megawati Soekarnoputri. Doa yang sifatnya melaknat seseorang atau apapun itu dinilai sebagai hal yang kontraproduktif.

Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah mengungkapkan, dalam kitab Risalatul Mu'awanah karya Al Allamah Sayid Abdullah bin Alawi Al Hadad dijelaskan larangan mendoakan jelek baik pada diri sendiri maupun kepada sesama muslim. Kenyataannya, sambung dia, Megawati dan Jokowi merupakan seoranf muslim begitu juga Idrus dan Rizieq Shihab.

"Jadi saya pikir, kita harus senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan melaknat sesama Muslim. Jangankan kepada sesama Muslim, kepada hewan saja kita tidak boleh mengucapkan hal yang tidak baik sehingga kita tak boleh melaknat siapapun atau apapun, baik manusia atau bukan," Gus Falah dalam keterangan, Kamis (19/11).

Dia mengatakan, doa buruk itu bagaikan "meludah" ke langit. Lanjutnya, dalam kitab itu juga termaktub penjelasan bahwa bila suatu laknat sudah keluar dari mulut seseorang akan naik ke arah langit, maka ditutuplah pintu-pintu langit dihadapannya sehingga ia turun kembali ke bumi.

Dia mengatakan, pintu-pintu bumi pun tertutup baginya dan ia menuju orang yang dilaknat bila yang bersangkutan patut menerimanya. Tapi bila yang dilaknat tidak layak menerimanya maka laknat itu akan kembali pada orang yang mengucapkannya.

Gus Falah mengimbau, agar sesama muslim harus memiliki hati yang bersih. Secara pribadi dia mendoakan Idrus dan Rizieq senantiasa lebih menunjukkan sisi dari seorang ulama yang memberi keteduhan kepada sesama muslim di Nusantara.

Kepada Habib Rizieq, Gus Falah berharap, agar sebagai sesama muslim untuk saling mengingatkan dengan kata-kata yang baik. Dia mengatakan, jika merasa tersinggung atas ucapan seseorang maja silakan menempuh jalur hukum.

"Tapi, di negara yang mayoritas penduduknya beragama Muslim ini, kita harus senantiasa tepo seliro dan menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat, berbangsa serta bernegara," katanya.

Sebelumnya, Gus Falah mengungkapkan, bahwa pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat ada dua hal yang tidak layak terjadi. Pertama terkait doa idrus jepada Presiden Jokowi dan Megawati. Kedua, ceramah Rizieq yang menggunakan kata 'lonte' untuk menyebut sosok yang menghinanya belum lama ini.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah sangat menyayangkan, sikap dan tindakan justru bertentangan dengan akhlakul karimah yang diajarkan Rasulullah SAW. Menurutnya, mendoakan orang cepat meninggal dunia, dengan nada buruk dan mencemooh, adalah akhlak buruk yang tidak sesuai dengan hikmah dan tujuan dari diselenggarakannya acara Maulid tersebut.

Dia mengatakan, hal tersebut bisa memprovokasi keluarga besar PDIP agar bereaksi dan membalas dengan tindakan yang anarkis. Dia mengatakan, namun "doa provokatif" itu tidak memberikan pengaruh dan ditanggapi dengan baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement