REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan terjadi tren peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit di berbagai daerah. Jumlah pasien yang masuk rawat jalan, IGD, maupun rawat inap pun tercatat mengalami peningkatan dibandingkan pada periode sebelum libur panjang.
“Peningkatan ini kemudian berdampak pada ketersediaan tempat tidur di berbagai rumah sakit di berbagai daerah,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11).
Di Provinsi Banten, kapasitas tempat tidur ICU telah terisi sebanyak 97 persen atau mencapai 115 ruangan dan ruang isolasinya telah terpakai sebesar 80 persen atau 1.413 tempat tidur. Sedangkan di Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan data per 22 November, tingkat keterisian tempat tidur ICU mencapai 69,57 persen dan tempat tidur isolasi terpakai sebanyak 71,66 persen.
Di Provinsi Jawa Barat, tempat tidur ICU tercatat telah terpakai sebanyak 73,45 persen dan tempat tidur isolasi terisi sebanyak 79,62 persen. Di Provinsi Jawa Tengah, tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 80 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 77,4 persen.
“Provinsi Jawa Timur tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 54,86 persen dan tempat tidur isolasi sudah terisi sebanyak 57,43 persen,” tambah Wiku.
Dari sejumlah provinsi tersebut, pemakaian tempat tidur ICU dan isolasi yang sudah di atas 70 persen yakni di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sedangkan pemakaian tempat tidur isolasi di atas 70 persen adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Hal ini menunjukan masih tingginya penularan Covid di masyarakat. Karena itu, Satgas meminta agar masyarakat terus melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat serta meminta pemerintah daerah agar meningkatkan layanan kesehatan yang sesuai standar bagi pasien Covid.
“Pemerintah daerah juga saya minta untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, jangan sampai rumah sakit terisi penuh oleh pasien Covid dan menghambat layanan kesehatan yang menjadi hak seluruh masyarakat tanpa terkecuali,” jelasnya.
Wiku menegaskan, kenaikan kapasitas ruangan di rumah sakit ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk melakukan tindakan tanggap siaga. Ia mengingatkan, agar pemerintah daerah dan masyarakat juga melihat beban kerja para tenaga kesehatan sehingga tak terjadi kelelahan ekstrim sehingga berdampak pada menurunnya kualitas layanan kesehatan.