Jumat 27 Nov 2020 16:23 WIB

Prioritas Riset Nasional Bertambah Hadapi Pandemi

Pemerintah dorong riset suplemen tubuh yang cocok untuk penanganan Covid-19.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus raharjo
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Ka BRIN), Prof Bambang PS Brojonegoro di kampus IPB University.
Foto: Dok IPB University
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Ka BRIN), Prof Bambang PS Brojonegoro di kampus IPB University.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Inovasi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan prioritas riset nasional (PRN) pada 2021 sedikit berbeda dari yang sudah ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan riset yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, prioritas riset dan inovasi yang telah disusun oleh pemerintah sebelumnya tetap akan dijalankan. Selain prioritas riset yang telah disusun, prioritas riset nasional akan ditambah. "Memang ada tambahan prioritas mengingat adanya pandemi ini. Sehingga, di luar PRN yang ditetapkan, kita memfokuskan beberapa prioritas produk yang terkait Covid-19," kata Bambang, saat telekonferensi Rapat Kerja Kemenristek/BRIN, Jumat (27/11).

Riset dan inovasi terkait Covid-19, tidak hanya vaksin dan alat deteksi. Namun juga alat-alat lain yang sekiranya bisa membantu penanganan atau pencegahan penyebaran penyakit Covid-19. Kemenristek/BRIN juga mendorong lahirnya imuno modulator atau suplemen tubuh yang cocok untuk penanganan Covid-19.

Riset pada produk-produk yang bersifat pencegahan Covid-19, kata Bambang, saat ini semakin didorong. "Jadi kita kombinasikan PRN yang sudah ditetapkan dan prioritas tambahan khusus Covid-19," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah telah menyusun PRN 2020-2024. Beberapa hal yang dijadikan prioritas antara lain adalah pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa teknik, pertahanan keamanan, dan sosial humaniora termasuk pendidikan dan seni budaya.

Saat ini, salah satu riset terkait Covid-19 yang sedang didorong oleh pemerintah adalah alat deteksi Covid-19 menggunakan hembusan napas bernama GeNose. Alat ini dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) yang saat ini sedang diuji validasi di lebih dari 10 rumah sakit di Pulau Jawa. Bambang mengatakan, target uji ini sebanyak seribu sampel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement