Senin 30 Nov 2020 14:32 WIB

Ridwan Kamil Doakan Ketua PBNU Segera Pulih dari Covid-19

Mengumumkan hasil tes Covid-19, merupakan tanggung jawab morel kepada setiap orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendoakan Ketua PBNU Said Aqil Siraj agar segera pulih setelah mengumumkan terkena Covid-19. Dia pun mengapresiasi sikap Said Aqil yang secara bijak mengumumkan kondisi kesehatannya kepada masyarakat. 

"Ya saya udah mendapati beritanya. Jadi saya sangat menghormati memuliakan beliau, sebagai pimpinan ormas Islam terbesar saya mendoakan segera lekas pulih," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/11).

"Saya sangat menghormati kebijaksanaannya mengumumkan. Itu yang saya maksud ya, beliau adalah tokoh publik punya interaksi sangat besar dan dengan kearifan yang menginformasikan maka itu menjadi inspirasi dan contoh," paparnya.

Emil mengatakan, Covid-19 bukan aib. Mengumumkan hasil tes Covid-19, kata dia, merupakan tanggung jawab moril kepada setiap orang yang pernah berinteraksi. 

"Satu, Covid itu bukan aib dan yang kedua memberikan tanggung jawab moril kepada yang berinteraksi, untuk mewaspadai diri dengan tracing, dengan testing dan sebagainya," kata Emil seraya mengatakan hanya itu yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan pandemi agar berakhir lebih cepat. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement