Selasa 01 Dec 2020 04:01 WIB

Prof Komaruddin: PTKI Unggulan Harus Sesuai Karakter

Jumlah PTKI itu begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Prof Komaruddin: PTKI Unggulan Harus Sesuai Karakter Komaruddin Hidayat
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Prof Komaruddin: PTKI Unggulan Harus Sesuai Karakter Komaruddin Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Prof Komaruddin Hidayat menyampaikan pandangannya soal program percepatan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi perguruan tinggi unggulan. Program tersebut digulirkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag).

Komaruddin menuturkan, perlu perumusan kriteria dan target terlebih dulu untuk menciptakan PTKIN unggulan yang ingin dicapai. "Kalau hanya statement bersifat normatif dan umum, kita sulit mengukur capaiannya," tutur rektor Universitas Islam Internasional Indonesia ini, kepada Republika.co.id, Senin (30/11).

Dia juga mengingatkan, jumlah PTKI itu begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah. Kondisi demikian menjadi dasar untuk mempertimbangkan apakah kriteria unggulan itu harus diseragamkan atau didesain agar masing-masing punya distingsi dan karakter yang berbeda.

Menurut mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, kriteria PTKI unggulan harus tetap memperhatikan potensi dan karakter yang dimiliki masing-masing PTKI. Misalnya, ada PTKI yang diberikan mandat untuk memproduksi ilmu pengetahuan bertingkat internasional sebagai pembawa pertumbuhan ilmu keislaman Indonesia ke mancanegara.

"Mungkin perlu dipertimbangkan potensi dan karakter masing-masing PTKIN. Ada yang dibebani mandat untuk memproduksi ilmu bertingkat internasional, sebagai flag carrier pertumbuhan ilmu keislaman Indonesia dan kontribusinya pada dunia ilmu pengetahuan," jelasnya.

Sebagian PTKI yang lain, lanjut Komaruddin, bisa lebih diarahkan untuk melakukan pengembangan dan pembinaan terhadap lembaga-lembaga pendidikan di dalam negeri. Tujuannya, agar PTKI dirasakan kontribusinya bagi masyarakat dan institusi keilmuan di sekitarnya.

"Lebih dari itu, PTKI mestinya jadi mitra pemerintah setempat dalam memajukan daerahnya. Dan perlu juga diperjelas, apa target produk keilmuan yang akan dihasilkan dan siapa pengguna jasa yang dibidik," tutur guru besar filsafat agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Oktober lalu, Kemenag melalui Diktis Kemenag membahas Program Percepatan PTKI Unggulan. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, mewujudkan PTKI unggul menjadi harapan dan ambisi bersama, sehingga bisa bersaing dengan perguruan tinggi umum di Indonesia.

"PTKI yang unggul di antaranya diukur dari reputasi akademik, reputasi lulusan, rasio fakultas, prodi dan mahasiswa serta dibukanya program internasional," terang Zainut.

Salah satu dari tujuh program unggulan yang akan dilakukan Kemenag adalah mendesain ulang kurikulum PTKI. Direktur PTKI Kemenag, Suyitno mengatakan, tujuan redesain ini untuk melihat apakah sudah benar-benar dapat melahirkan profil lulusan yang bagus dan unggul. Konsep redesain kurikulum tersebut, lanjut Suyitno, yaitu kampus merdeka dan merdeka belajar dengan memperbanyak waktu pembelajaran di luar kampus atau di luar prodi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement