Selasa 01 Dec 2020 21:27 WIB

Raih Gatra Awards, Mensos Sosok Inspiratif Tangani Covid-19

Mensos dinilai banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam peningkatan kesejahteraan

Menteri Sosial Juliari P Batubara mendapat predikat sebagai sosok inspiratif dalam penanganan dampak pandemi dari Majalah Gatra .
Foto: Kemensos
Menteri Sosial Juliari P Batubara mendapat predikat sebagai sosok inspiratif dalam penanganan dampak pandemi dari Majalah Gatra .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Juliari P Batubara mendapat predikat sebagai sosok inspiratif dalam penanganan dampak pandemi dari Majalah Gatra . Majalah mingguan ini menilai, Mensos Juliari banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jaring pengamanan sosial di tengah suasana pendemi.

Dalam ajang Gatra Awards 2020, Mensos Juliari menerima penghargaan “Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas”, dalam kategori: "Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial". Mensos Juliari menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini.

Baca Juga

“Ajang ‘Gatra Awards 2020’ merupakan bentuk keperdulian media memastikan dan memotivasi semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, maupun individu terus berkontribusi positif terhadap masyarakat, bangsa dan negara,” kata Mensos Juliari dalam pernyataannya terhadap penghargaan ini Selasa (1/12), dalam siaran persnya.

Dengan penghargaan yang diterima pada hari jadi Majalah Gatra ke-26 itu, maka telah menambah panjang daftar prestasi Mensos Juliari, kendati ia baru memimpin sekitar satu tahun di Kementerian Sosial. Baru-baru ini, Mensos juga mendapat penghargaan sebagai menteri terpopuler di media sosial dalam ajang Apresiasi Humas Indonesia (AHI) 2020.

Atas berbagai apresiasi dari masyarakat, Mensos menyatakan bahwa capaian Kemensos tidak lepas dari komitmen, kerja keras, dan respon cepat dari seluruh jajarannya. “Kementerian Sosial bergerak cepat dalam merespon dampak pandemi,” katanya.

Tampil dalam ajang “Gatra Awards” sebagai pembicara kunci, Mensos Juliari memaparkan langkah-langkah terobosan dan inovatif dalam penanganan pandemi. “Kemensos melakukan langkah-langkah respon cepat untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat terdampak pandemi,” katanya.

Langkah penting yang ditempuh Kemensos di masa awal pandemi adalah melakukan refocusing program dan realokasi anggaran. “Kami juga melakukan koordinasi cepat dan intensif dengan pemerintah daerah terkait penetapan kuota penerima bantuan bagi saudara kita yang terdampak pandemi,” kata melalui kanal streaming.

Sebagai respons cepat terhadap pandemi, Kemensos juga mengaktifkan dapur umum di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata Jakarta. Dapur Umum didukung 150 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) memproduksi 6000 porsi makanan siap saji dan didistribusikan  untuk pekerja informal di DKI Jakarta yang terdampak karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

“Bantuan sembako dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka selama belum ada bantuan resmi dari pemerintah pusat. Bantuan ini juga menunjukkan bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana sejalan dengan tagline #KemensosHADIR,” ia menambahkan.

Sejalan dengan kebijakan nasional dalam penanganan Covid-19, pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Kemensos yang terus meningkat. “Dari anggaran Kemensos TA 2020 semula Rp62,76 triliun, mengalami penambahan menjadi Rp 104,4 triliun, dan kemudian Rp 124,76 triliun. Dan, terakhir mendapat penambahan menjadi Rp 134,008 triliun,” katanya.

Dalam bidang perlindungan sosial, Kemensos meluncurkan berbagai bantuan sosial, yakni bansos reguler, bansos khusus, dan bansos tambahan. Untuk bansos reguler, Kemensos melakukan perluasan sasaran dan peningkatan indeks bantuan. “Sejauh ini, bansos dapat kami salurkan tepat waktu dan tepat sasaran,” kata Mensos. Bahkan, ada tiga bansos yang sudah rampung disalurkan. “Ada tiga bansos yang penyalurannya telah mencapai 100 persen. Yakni bansos PKH, Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/BPNT Non-PKH, dan BSB,” kata Mensos.

Meskipun anggaran terus meningkat, namun pada saat bersamaan dibarengi dengan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik, akuntabel dan transparan. “Dalam Laporan Keuangan Kemensos TA 2019, Kemensos mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini adalah predikat WTP ke-4 kali berturut-turut dari BPK,” katanya.

Selain untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran masyarakat terdampak, bansos juga efektif menggerakkan perekonomian di tengah perlambatan pertumbuhan. “Pagu anggaran Kemensos sebesar Rp 128,9 triliun, atau lebih separuh, masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” katanya.

 

Anggaran jumbo, namun Kemensos mampu menunjukkan kinerja anggaran yang memuaskan. Realisasi anggaran PEN di Kemensos terus mencetak prosentase tertinggi. Per Per 3 November, Kemensos ini telah tercapai sebesar realisasi anggaran PEN sebesar Rp 112,7 triliun 87,44 persen dari anggaran.

“Demikian pula realisasi anggaran secara umum di Kemensos, juga prosentasenya tertinggi. Hal ini menunjukkan kontribusi Kemensos dalam PEN berdampak signifikan bagi perputaran roda perekonomian,” katanya.

Penanganan dampak pandemi dilakukan Kemensos dan jajaran dengan penuh dedikasi dan menerapkan inovasi. Sejak awal pandemi, saya selaku Menteri Sosial dan jajaran sepekan 3-4 kali turun ke lapangan memastikan bantuan diterima masyarakat.

Inovasi dilakukan dengan menyederhanakan prosedur sehingga bansos tersalur cepat dan tepat sasaran, dan melakukan terobosan. Seperti pada Program Sembako/BPNT, KPM menerima pencairan bantuan setiap bulan dari sebelumnya per-3 bulan. Sementara untuk Bansos Tunai (BST), kami instruksikan PT Pos Indonesia untuk a) memperpanjang waktu buka loket lebih pagi dan lebih malam; b) memperbanyak loket sehingga lebih banyak KPM terlayani; c) membuka layanan ke komunitas (kantor desa/kelurahan, sekolah, dll); dan d) jemput bola ke rumah KPM yang lansia dan sakit.

 

Kemensos juga melakukan terobosan dengan salur Bansos Sembako ke komunitas, untuk memastikan kelompok- kelompok masyarakat yang belum terjangkau bantuan bisa mendapatkan bantuan. Kelompok/ komunitas yang sudah terjangkau bantuan antara lain, Ansor, Muhammadiyah, GAMKI, IMI, kelompok mahasiswa, PARFI, Bamus Betawi, dll.   

“Alhamdulilah, langkah Kemensos mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Lembaga survei Alvara Research Center, Charta Politica, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan juga lembaga survei lainnya juga senada menyatakan bahwa kinerja Kemensos memuaskan dan bansos semakin tepat sasaran, ada kepuasan, dan terus meningkat,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement