Kamis 17 Dec 2020 19:49 WIB

Fiji Umumkan Status Bencana Topan

Topan yang berpotensi merusak mendekati negara Fuji.

Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Fiji mengumumkan status bencana alam pada Kamis (16/12). Topan yang berpotensi merusak mendekati negara Kepulauan Pasifik itu. Otoritas meminta masyarakat untuk mencari tempat perlindungan sebelum jam malam harian.

Topan Yasa, badai dengan kategori lima, yang teratas, diperkirakan akan membawa angin berkecepatan hingga 250 km per jam. Badan Meteorologi Fiji mengatakan angin kencang dan hujan lebat telah tercatat di beberapa bagian negara itu.

Baca Juga

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan jalan tertutup oleh tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang. Pada jam 20.00 waktu setempat, titik pusat Yasa diperkirakan berada 100 km timur desa Yasawa-i-Rara dan berpotensi berada di Provinsi Bua, area terpadat kelima di Fiji yang berpenduduk 15.000 orang.

Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama menegaskan peringatannya kepada hampir satu juta penduduk negara itu. Warga diminta menemukan tempat berlindung yang aman sebelum jam malam nasional selama 14 jam mulai berlaku pada pukul 16.00 waktu setempat.

“Dampak dari badai super ini kurang lebih terjadi di seluruh negeri,” kata Bainimarama dalam video yang diunggah di Facebook.

Perintah jam malam diberikan sebagai bagian dari tata tertib bencana alam, yang akan berlaku selama 30 hari. Lebih dari 95 persen populasi tinggal di jalur langsung Yasa.

Ia menambahkan prakiraan cuaca mengantisipasi banjir bandang dan "genangan pantai parah" yang mencakup gelombang setinggi 10 meter.

Fiji melarang pengoperasian transportasi umum. Otoritas melakukan tindakan pencegahan dengan sekitar 50 kapal yacht asing ditambatkan di bagian selatan rangkaian pulau.

"Perahu telah dipindahkan ke tempat penampungan bakau, yang memberikan perlindungan yang baik terhadap angin," kata Cynthia Rasch, kepala eksekutif Pelabuhan Denarau Marina.

Pada Oktober, Fiji dibuka untuk kapal asing dalam upaya menghidupkan kembali industri pariwisatanya yang terpukul parah oleh virus corona.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement