Ahad 20 Dec 2020 16:52 WIB

Presiden: Patimban Harus Tingkatkan Ekspor UMKM-Pertanian

Kapasitas besar Pelabuhan Patimban mampu dukung ekspor produk otomotif

Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang baru saja diresmikan pada Ahad (20/12), juga harus dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor produk UMKM, pertanian, dan produk industri kreatif lainnya, selain produk otomotif.

Untuk produk otomotif, kata Presiden, Pelabuhan Patimban memang akan memiliki kapasitas pengiriman ekspor yang besar dan akan mendukung kinerja industri manufaktur termasuk produk otomotif di kawasan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Namun, Presiden menginginkan Pelabuhan Patimban juga dapat mendongkrak kinerja ekspor untuk sektor industri lainnya.

“Tetapi saya ingatkan bahwa Pelabuhan Patimban ini juga harus mendukung ekspor produk-produk lainnya yang menggerakkan ekonomi UMKM, sektor pertanian, industri kreatif serta produk-produk lainnya sehingga mampu bersaing di pasar global,” kata Presiden dalam Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban, dari Istana Kepresidenan Bogor.

Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta jajaran kementerian, dan para kepala daerah untuk bersama-sama dengan para pelaku usaha UMKM, koperasi dan swasta untuk memaksimalkan infrastruktur di Patimban.

Keberadaan Pelabuhan Patimban harus terkonsolidasi dengan keberadaan industri dan ekonomi di daerah Jawa Barat, sehingga mampu melahirkan pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru.

“(Patimban) memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik dan membuat produk ekspor kita semakin efisien, semakin berdaya saing dan semakin kompetitif di pasar global,” ujar Presiden.

Patimban terletak di antara Bandara Kertajati, Jawa Barat, dan dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Patimban juga digadang-gadang untuk memperkuat Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah terlalu padat.

Keberadaan Patimban, diharapkan dapat mengurangi kepadatan transportasi logistik ke Tanjung Priok yang kerap menimbulkan kemacetan di ruas Bekasi-Jakarta dan sebaliknya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement