Rabu 23 Dec 2020 08:33 WIB

Heboh Sambal Cireng Positif Covid-19, Ini Penjelasan Pakar

Aktris Rina Nose sebelumnya melakukan rapid test Covid-19 pada sambal cireng.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Foto: ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Foto: ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Rina Nose sempat mencoba mengeteskan kuah cireng ke alat rapid test antigen Covid-19. Tindakan ini menjadi sorotan karena alat rapid test antigen Covid-19 yang digunakan Rina menunjukkan hasil "positif" setelah diberikan kuah cireng.

Selain Rina, hal serupa juga pernah dilakukan di luar negeri. Di Jerman misalnya, seseorang menguji selai apel menggunakan alat rapid test antigen dan mendapatkan hasil positif.

Baca Juga

Anggota parlemen Austria Michael Schnedlitz pun pernah menguji minuman soda Coca-Cola ke alat rapid test antigen. Hasil yang positif juga didapatkan dari "Eksperimen" tersebut.

Associate Professor dan pakar kimia-farmasi dari Univeristi Putra Malaysia Bimo Ario Tejo PhD mengatakan alat rapid test antigen sangat sensitif terhadap tingkat keasaman (pH) sampel yang digunakan. Oleh karena itu, sampel swab hidung harus dimasukkan ke dalam larutan penyangga atau buffer.

"Supaya keasamannya stabil di kisaran pH 7-8," jelas Bimo melalui akun Instagram pribadinya @ba.tejo, dikutip Rabu (23/12).

Di sisi lain, nilai pH dari sambal cireng (mengandung asam jawa), selai apel, dan Coca-Cola terlalu rendah. Sambal cireng memiliki nilai pH 2,5.

Sedangkan selai apel dan Coca-Cola memiliki nilai pH 3,1-3,6 dan 2,3-3,0.

"Nilai pH sambal cireng, selai apel, dan Coca-Cola berada di luar nilai pH yang diizinkan sehingga merusak alat rapid test antigen," tambah Bimo.

Bila pH sampel yang digunakan terlalu rendah, dia akan merusak antibodi dan nanopartikel. Karena antibodi dan nanopartikel rusak, mereka akan tersangkut dan mengendap di bagian test line serta control line pada alat rapid test antigen Covid-19. Kondisi inilah yang kemudian membuat alat rapid test antigen Covid-19 menunjukkan dua garis atau positif.

Oleh karena itu, Bimo mengimbau agar orang-orang tidak melakukan perbuatan iseng yang dapat membingungkan masyarakat ini. Bimo menegaskan bahwa penggunaan alat rapid test antigen harus dilakukan sesuai instruksi yang diberikan oleh pabrik.

"Perbuatan iseng yang membingungkan publik adalah hal yang sangat tidak terpuji dalam kondisi sulit seperti ini," tutur Bimo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement