Rabu 23 Dec 2020 19:14 WIB

Rombongan Misi Perdamaian Indonesia Tiba di Afghanistan

Delegasi Indonesia akan mengadakan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pihak.

Rombongan misi perdamaian Indonesia tiba di Kabul, Afghanistan, Rabu (23/12)
Foto: Istimewa
Rombongan misi perdamaian Indonesia tiba di Kabul, Afghanistan, Rabu (23/12)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Rombongan delagisa Indonesia dengan misi menyampaikan dukungan perdamaian, tiba di Kabul, Afghanistan, pada Rabu (23/12). Rencananya, rombongan yang diketuai oleh Jusuf Kalla ini, akan melalukan serangkaian pertemuan dengan Pemerintahan Republik Islam Afghanistan.

"Biidznillah, saya salah satu dari delapan delegasi Indonesia dengan misi menyampaikan dukungan perdamaian di Kabul, Afghanistan, telah tiba di Kabul dengan selamat dan sehat. Alhamdulillah," kata Murniati Mukhlisin Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Bogor dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Rabu (23/12).

photo
Murniati Mukhlisin Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Bogor bersasma dengan delagasi Afghanistan. - (Istimewa)

 

Rombongan misi perdamaian ini tiba pada Rabu, 23 Desember 2020 waktu Kabul. Rombongan akan berada di sini hingga Jumat, 26 Desember 2020. 

Diperoleh keterangan, rombongan yang dipinpinan Jusuf Kalla sebagai ketua delegasi ini dijadwalkan akan melakukan serangkaian pertemuan. Di antaranya dengan Kementerian Haji dan Agama, Majelis Ulama, Majelis Tinggi Rekonsiliasi, Kementerian Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kamar Dagang Afghanistan, dan Presiden Republik Islam Afghanistan. 

"Saya sendiri sebagai satu-satunya delegasi wanita, dengan jabatan Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Bogor akan berbicara tentang pemberdayaan perempuan dengan pendekatan ekonomi syariah serta prospek dan tantangan industri halal," ujar Murniati. 

Rombongan misi perdamaian, kata Murniati, memohon didoakan agar Afghanistan dapat mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas pendidikan dan menegakkan keadilan sosial supaya dapat menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. 

"Biidznillah...suatu saat Afghanistan akan menjadi negeri idaman, baldatun thayyibatun wa robbun ghafur," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement