Jumat 25 Dec 2020 11:19 WIB

Iran Dapat Izin AS Beli Vaksin Covid-19

Iran akan membayar sekitar 244 juta dolar AS untuk impor awal vaksin Covid-19.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Iran Dapat Izin AS Beli Vaksin Covid-19. Seorang warga Iran yang mengenakan masker wajah berjalan di jalan di Teheran, Iran, 08 November 2020. Media melaporkan bahwa Presiden Iran Rouhani pada 08 November mengungkapkan harapannya bahwa pemerintahan AS berikutnya akan kembali ke kesepakatan nuklir dan membuat kesalahan tiga tahun terakhir terhadap Iran. Biden mengalahkan Presiden AS Donald J. Trump.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Iran Dapat Izin AS Beli Vaksin Covid-19. Seorang warga Iran yang mengenakan masker wajah berjalan di jalan di Teheran, Iran, 08 November 2020. Media melaporkan bahwa Presiden Iran Rouhani pada 08 November mengungkapkan harapannya bahwa pemerintahan AS berikutnya akan kembali ke kesepakatan nuklir dan membuat kesalahan tiga tahun terakhir terhadap Iran. Biden mengalahkan Presiden AS Donald J. Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnaser Hemmati menyatakan Iran telah memenangkan persetujuan Amerika Serikat (AS) untuk mentransfer dana vaksin virus corona dari luar negeri, Kamis (24/12). Bank Teheran telah menerima dukungan dari Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS untuk mentransfer uang tersebut ke bank Swiss untuk membayar vaksin.

"Mereka (AS) telah memberikan sanksi pada semua bank kami. Mereka menerima kasus yang satu ini di bawah tekanan opini publik dunia," kata Hemmati kepada TV pemerintah.

Baca Juga

Hemmati mengatakan, Iran akan membayar sekitar 244 juta dolar AS untuk impor awal sebanyak 16,8 juta dosis vaksin dari COVAX. Kelompok multi-lembaga itu didedikasikan untuk memastikan akses yang adil ke vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Para pejabat Iran telah berulang kali mengatakan sanksi AS mencegah mereka melakukan pembayaran kepada kelompok yang telah ditandatangani oleh sekitar 190 negara.  Meski melakukan impor vaksin, Shifa Pharmed Iran mulai mendaftarkan sukarelawan pekan ini untuk uji coba pada manusia dari kandidat vaksin Covid-19 domestik pertama di negara itu.

"Kami tidak merekomendasikan suntikan vaksin virus corona asing kepada personel Garda Revolusi dan Basij (milisi sukarela)," kata kantor berita Iran mengutip wakil kepala Garda, Mohammed Reza Naqdi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Sima Sadat Lari mengatakan kepada TV pemerintah sebelumnya, 152 orang telah meninggal karena Covid-19 di Iran dalam 24 jam terakhir, jumlah terendah sejak 18 September. Jumlah itu menjadikan total kematian menjadi 54.308 di negara yang terkena dampak paling parah di Timur Tengah.

Penurunan jumlah kematian terjadi setelah lebih dari sebulan jam malam diterapkan untuk lalu lintas dan pembatasan lainnya di kota-kota besar. Polisi mengatakan, 96 ribu denda dikeluarkan secara nasional untuk pengemudi yang melanggar jam malam. 

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-iran/iran-says-u-s-approved-its-funds-transfer-to-buy-covid-vaccines-idUSKBN28Y1NL?il=0

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement