Rabu 30 Dec 2020 17:56 WIB

PAN Dukung Penolakan Hubungan Indonesia-Israel

Menolak hubungan dengan Israel adalah tindakan sesuai dengan amanat konstituen.

Israel melobi, Indonesia membantah.
Foto: AP/Reuters/berbagai sumber
Israel melobi, Indonesia membantah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Langkah pemerintah yang menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, mendapat dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno mengatakan Eddy Soeparno mengapresiasi sikap Pemerintah yang tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai nanti Palestina merdeka. Pernyataan ini disampaikan Eddy dalam Refleksi Akhir Tahun DPP PAN di Media Center PAN Jalan Daksa Jakarta Selatan, Rabu (30/1)

"PAN mendukung sikap Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk tetap membela kemerdekaan Palestina,” kata Eddy , dalam siaran persnya.

Sikap Pemerintah Indonesia yang menolak hubungan dengan Israel, menurutnya, sesuai  sesuai dengan amanat konstitusi

"Di dalam konstitusi jelas dan tegas seperti tertuang dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dimana Indonesia harus ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” papar anggota Badan Sosialisasi MPR RI ini.

Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi VII DPR RI juga menegaskan sikap PAN sesuai aspirasi konstituen. Basis konstituen PAN ingin membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Indonesia akan tetap berdiri bersama Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan. Hal ini juga yang akan terus diperjuangkan PAN di DPR RI maupun forum forum parlemen dunia,” kata Eddy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement