REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Israel menjadi negara pertama di dunia yang telah memberikan dosia pertama vaksin kepada 10 persen populasinya. Dari total penduduk 9,3 juta jiwa, sekitar 950 ribu di antaranya sudah divaksinasi.
“Kemarin (Kamis) kami memecahkan rekor baru dan memvaksinasi 153.430 orang. Hari ini kami akan melewati satu juta,” kata Menteri Kesehatan Israel Edelstein pada Jumat (1/1) dikutip laman Times of Israel.
Menurut statistik dari situs web Our World in Data yang dioperasikan Oxford University, Israel memang berada di posisi puncak dalam hal persentase vaksinasi. Israel jauh lebih unggul dibandingkan negara lain.
Di situs tersebut posisi kedua ditempati Bahrain dengan 3,37 persen. Urutan berikutnya diduduki Inggris dengan 1,39 persen. Persentase vaksinasi di Amerika Serikat (AS) tercatat hanya 0,84 persen.
Israel mulai melakukan kampanye vaksinasi pada 20 Desember. Seperti halnya AS dan Inggris, vaksin yang pertama disetujui penggunaannya oleh Israel adalah Pfizer-BioNTech. Kalangan pertama yang disasar dalam program pemberian vaksin adalah tenaga kesehatan.
Keberhasilan Israel memvaksinasi 10 persen populasi dalam waktu cukup singkat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk populasinya yang relatif kecil tapi padat. Selain itu layanan kesehatan di sana sangat profesional dan terintegrasi dengan masyarakat.
Pekan depan Israel akan membuka pusat vaksinasi di Rabin Square di Tel Aviv. Israel hendak menyuntik 5.000 warganya dalam sehari.
Selama pandemi, Rabin Square telah digunakan sebagai situs pengujian Covid-19. Sedikitnya 1.500 tes dilakukan dalam sehari. Tempat pengujian diharapkan terus beroperasi di samping pusat vaksinasi.
Sejauh ini, Israel telah mencatatkan lebih dari 426 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 3.338 jiwa. Kasus aktif yang tercatat adalah 45.373.