Ahad 03 Jan 2021 13:10 WIB

Aksi Mogok Produksi Tempe dan Tahu Selesai Hari Ini

Tempe dan tahu akan beredar lagi besok dengan harga naik menjadi Rp 15 ribu per kg.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ratna Puspita
Pekerja membersihkan peralatan saat menggelar aksi mogok berproduksi di salah satu pabrik tahu di Jakarta.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pekerja membersihkan peralatan saat menggelar aksi mogok berproduksi di salah satu pabrik tahu di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) menyampaikan aksi mogok produksi tempe dan tahu akan berakhir padaAhad (3/1) hari ini. Aksi mogok produksi telah berlangsung selama tiga hari, dari Jumat (1/1) hingga Ahad (3/1).

"Besok mogok sudah selesai, rencana besok sudah akan ada lagi tempe dan tahu dengan harga yang sudah dinaikkan sekitar Rp 15 ribu per kg untuk Jakarta, sementara daerah lain bisa lebih mahal atau lebih murah," ujar Ketua Umum Gakoptindo Ayip Syarifudin saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (3/1).

Baca Juga

Ayip mengatakan kenaikkan harga tempe dan tahu maksimal 20 persen dari harga semula yang sebesar Rp 11 ribu per kg sampai Rp 12 ribu per kg. Ayip menyebut kenaikkan harga tempe dan tahu tak lepas dari adanya kenaikkan harga kedelai yang terjadi sejak beberapa bulan lalu. 

"Biaya produksi sekarang sudah lebih mahal daripada harga jual yang selama ini berlaku, jadi rugi," lanjutnya. 

Ayip memaparkan harga kedelai pada dua bulan hingga tiga bulan lalu masih berada di angka Rp 6 ribu per kg sampai Rp 7 ribu per kg.  Dengan ongkos produksi sebesar Rp 5 ribu, harga jual tempe dan tahu berada di angka Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per kg. 

Namun saat ini, harga kedelai melonjak hingga Rp 9.300 per kg. Angka tersebut belum termasuk ongkos produksi yang bisa mencapai Rp 5 ribu sehingga harga jual tempe dan tahu diusulkan naik menjadi Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu.

"Ini yang susah, ada yang setuju naik, ada yang tidak mau karena penjualan pengrajin di pasar tradisional biasanya jualannya juga ada yang ke konsumen dan langsung ke pedagang pasar," ucap Ayip.

Ayip menyampaikan hubungan  pengrajin dengan pedagang pasar sudah terjalin puluhan tahun sehingga ada permintaan agar harga tempe dan tahu tidak naik. "Dinaikkan salah, tidak dinaikkan rugi, serba salah," ungkap Ayip.

Karena itu, para pengrajin tempe dan tahu meminta tolong kepada Gakoptindo dan  Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) agar mendesak adanya kenaikkan harga tempe dan tahu.

Ayip menyebut usulan kenaikan harga tempe dan tahu sudah disepakati pada rapat Gakoptindo pada 28 Desember lalu. Gakoptindo juga telah meminta pemerintah membantu menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kenaikan harga tempe dan tahu. 

"Tapi imbauan pemerintah ke masyarakat itu tidak ada, ya sudah mogok saja. Pemerintah tolong buat kebijakan yang menguntungkan semua pihak mulai dari petani kedelai, pengrajin tahu dan tempe, dan masyarakat," kata Ayip. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement