REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perkembangan peta zonasi risiko tingkat kabupaten/kota pada pekan ini, membawa kabar baik. Jumlah daerah zona merah atau risiko tinggi menurun signifikan dibandingkan pekan sebelumnya.
"Jika pada minggu sebelumnya terdapat 76 kabupaten/kota, maka pada minggu ini jumlahnya menurun menjadi 54. Tentunya ini adalah berita yang baik," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengabarkan dari Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Kabar baik lainnya ialah pada zona kuning atau risiko rendah yang jumlahnya pun meningkat dari pekan sebelumnya. Yakni dari 49 menjadi 57 kabupaten/kota. "Ini adalah kabar yang baik," imbuh Wiku.
Lalu, pada zona hijau tidak ada kasus baru, dalam sepekan ini juga meningkat dari 8 menjadi 11 kabupaten/kota. Dan zona hijau tidak terdampak jumlahnya tetap yaitu 4 kabupaten/kota.
Meski demikian, hal yang perlu menjadi perhatian ialah pada zona oranye atau risiko sedang masih dihuni mayoritas kabupaten/kota di Indonesia. Bahkan jumlahnya mengalami peningkatan dari sebelumnya 377 menjadi 388 kabupaten/kota. "Penting untuk diketahui, bahwa zona oranye atau risiko sedang ini bukanlah zona aman. Apabila pimpinan daerah dan masyarakat harus lengah, maka zona risiko sedang ini merupakan pintu masuk menuju zona risiko tinggi," katanya.
Wiku meminta para pimpinan daerah untuk menangani pandemi di wilayahnya berjalan dengan baik. Sehingga kasus dapat ditekan dan daerah dapat berpindah ke zona risiko yang lebih aman.