Rabu 06 Jan 2021 14:22 WIB

Warga Brasil Berkabung Atas Kematian Korban Kekerasan Polisi

Pasukan militer Rio dikenal kerap menyerang warga miskin di permukiman kulit hitam

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Seorang aktivis gerakan perempuan memegang tanda yang bertuliskan dalam bahasa Portugis
Foto: AP/Eraldo Peres
Seorang aktivis gerakan perempuan memegang tanda yang bertuliskan dalam bahasa Portugis

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Warga Rio de Janeiro berkumpul di sebuah pemakaman untuk mengubur Marcelo Guimarães. Dia adalah korban terbaru kekerasan polisi di Brasil, negara dengan pasukan keamanan paling mematikan di dunia.

Guimarães dibunuh pada Senin (4/1) lalu di gerbang permukiman kumuh City of God setelah mengantar putranya di hari pertama sekolah. Keluarganya mengatakan pasukan militer Rio menembak laki-laki itu dari dalam kendaraan lapis baja saat ia melewati mereka dengan sepeda motornya.

Baca Juga

Pasukan militer Rio dikenal kerap menyerang warga miskin di permukiman kulit hitam. Kekerasan polisi sudah menjadi masalah lama di Brasil terutama di ibu kota Rio yang dihuni 17 juta orang.

Dari Januari hingga November 2020, pasukan keamanan negara membunuh 1.160 orang. Jumlahnya sama dengan jumlah korban kekerasan polisi Amerika Serikat di seluruh negeri. Kritikus menilai Presiden Jair Bolsonaro yang tinggal di Rio selama bertahun-tahun memperburuk kondisi ini.