REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Passion kerapkali memotivasi untuk lakukan keinginan tanpa rasa bosan. Tanpa paksaan dan rela mengorbankan segala hal untuk mencapai hal tertentu, itulah makna passion. Passion jadi penentu masa depan seseorang asalkan mampu menekuninya. Rosmina dan Adriana, mahasiswa kampus UBSI Pontianak, sebagai contoh sukses entrepreneur muda yang mengikuti passion.
Bergabung dalam komunitas BSI Entrepeneur Center (BEC), mereka mulai mengasah kemampuan berwirausaha. Mulai dari merencanakan usaha, membuat produk, hingga memasarkan. Berbekal pengetahuan yang mumpuni, mereka memutuskan untuk mengikuti kompetisi Parade Cinta Tanah Air dengan produk kerajinan khas Kalimantan Barat. Mereka sukses meraih juara pertama tingkat nasional maupun daerah.
“Berawal dari kompetisi ini, akhirnya kami menemukan passion agar menjadi seorang entrepreneur muda. Kami memutuskan untuk membuka toko kerajinan khas Kalimantan Barat di daerah Badau, karena berdekatan dengan perbatasan Indonesia dan Malaysia,” ujar Rosmina dalam keterangan pers, Kamis (7/1).
Ia menyatakan untuk menemukan passion dalam berbisnis memang tidak mudah dan harus banyak belajar. Komunitas BEC yang mereka ikuti selalu mengajarkan bagaimana membangun sebuah usaha sesuai passion dan berani mengikuti kompetisi.
“Tidak semua keikutsertaan kami dalam suatu kompetisi, kami berhasil. Namun dari ketidakberhasilan ini semakin memacu kami untuk belajar hingga akhirnya muncul ide untuk mengangkat keunikan daerah khas Kalimantan Barat. Kami percaya passion mampu jadi motor penggerak kesuksesan,” serunya.
Nurmalasari selaku koordinator BEC UBSI Pontianak mengatakan bahwa mahasiswa harus berbisnis agar jadi wirausaha/pengusaha bahkan sebelum diwisuda.
“Jangan terlalu berharap jadi karyawan. Justru sebaliknya, harus memiliki karyawan. Dan jangan menunggu lulus baru mau berwirausaha. Mulailah dari dunia kampus, dan BEC siap membimbing mahasiswa yang tertarik dengan dunia wirausaha,” tutup Mala, panggilan akrabnya.