Pria berusia 70 tahun tersebut bekerja dari pagi hingga malam. Pada pagi hari dia mengambil kardus, siang hari ia duduk di jembatan kali Thomas, dan malam hari menjadi tukang parkir di rumah makan sekitar jalan Minangkabau tersebut.
Tangannya yang penuh tato dan badan yang masih sehat membuat pria lanjut usia ini berharap bisa pulang ke kampungnya di Indramayu. Namun, dia bingung jika pulang ke kampungnya dia bekerja sebagai apa.
“Saya mau saja pulang kampung. Tapi, pas sampai sana, saya kerja apa? kalau di sini saya bisa bekerja apa saja. Walaupun tidak punya tempat tinggal tetap,” kata dia sambil menghisap rokoknya.
Dia mengaku, tidak tahu menahu jika dirinya dibicarakan khalayak ramai. Ia pun tidak memiliki telepon seluler dan mengetahui informasi terkini.
“Dari kemarin banyak yang nyariin saya. Nanya tentang saya. Ya saya sehari-hari menjadi pemulung gitu,” kata dia.