REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Sosial Tri Rismaharini yang juga Ketua DPP PDIP bidang Kebudataan itu melakukan penanaman pohon dan kebagian wilayah kerja di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Ciliwung, tepatnya di kawasan Balekambang, Jakarta Timur.
Risma melakukan kegiatan itu bersama Komunitas Ciliwung Condet. Dan ditemani Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Anggota DPR Putra Nababan, para pengurus PAC PDIP Jakarta Timur. Acara ini sebagai rangkaian dari Peringatan HUT PDIP ke 48 yang bertema besar "Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan".
Salah satu sub tema kegiatan yang diresmikan Megawati hari ini adalah 'Cinta Ciliwung Bersih'. Kegiatan ini melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga peserta kegiatan dibatasi, dan wajib melaksanakan protokol kesehtan pecegahan covid-19. Sehingga semua peserta wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Sebelum melaksanakan seremoni penanaman pohon, Risma mengatakan DAS Ciliwung atau bantaran sungai wajib dilestarikan dan dijaga. Mengingat banyak tumbuhan langka yang tumbuh di sana.
"Ini sungguh luar biasa. Karena kekayaan bantaran Kali Ciliwung bukan hanya untuk dilestarikan, tapi harus dijaga. Ini adalah warisan yang luar biasa. Banyak jenis tanaman yang langka ada di sini," kata Risma, Ahad (10/1).
Mengingatkan kembali pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Risma mengatakan bahwa kelestarian ini harus harus dijaga dan dipertahankan. Sebab generasi saat ini harus menyiapkan warisan bagi generasi masa yang akan datang.
Risma lalu menanam sebuah pohon salak sebagai sebagai simbol dimulainya kerja penghijauan tersebut. Selain pohon salak, PDIP juga menanami wilayah itu dengan pohon kecapi.
"Ini cagar budaya, yang mungkin suatu saat menjadi rujukan anak-anak kita untuk mempelajari tanaman-tanaman langka," ujar Risma.
Risma juga mengapresiasi Komunitas Ciliwung Condet yang terus bekerja menjaga bantaran sungai dan tanamannya. Risma pun mengajak semua pihak agar gerakan penghijauan di HUT PDIP ke-48 ini sebagai momentum untuk melestarikan sungai.
"Mari kita lestarikan. Saya ini belum pernah makan salak Condet. Suatu saat orang akan mencari. Dan yang pasti, menjaga alam itu luar biasa," pungkas Risma.Sala