Selasa 12 Jan 2021 10:50 WIB

Sikap Keji Belanda dan Amalan Pak Idham Chalid di Penjara

KH Idham Chalid pernah mengalami penyiksaan saat dipenjara Belanda

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
KH Idham Chalid pernah mengalami penyiksaan saat dipenjara Belanda

Siksaan kaum penjajah itu pun berdampak pada pembengkokan tulang yang dialaminya setelah usia senja. Hal ini diungkapkan Pak Idham dalam bukunya yang  berjudul “Napak Tilas Pengabdian Idham Chalid: Tanggung Jawab Politik NU dalam Sejarah”.

Dalam buku yang disunting Arief Mudatsir tersebut, Pak Idham mengaku pernah diinterogasi terkait keberadaan teman seperjuangannya dari Banjar, Hasan Basri. Pasalnya, Hasan Basir pernah satu almamater dengannya saat belajar di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo.

Ketika ditanya Belanda, Pak Idham pun memberikan jawaban yang diplomatis bahwa banyak temannya yang bernama Hasan Basri. Tanpa mendapat jawaban yang pasti, panjajah itu pun melakukan penyiksaan terhadap Pak Idham.

Meskipun tubuhnya lemah dan matanya tidak dapat melihat karena siksaan kaum penjajah, Pak Idham terus memanjatkan doa dan melaksanakan sholat di dalam penjara. Di dalam penjara, bahkan Pak Idham melakukan sholat hajat 41 kali atau 82 rakaat, dan ditambah sholat witir tiga rakaat.

Perjuangan Pak Idham pantas untuk diteladani bagi generasi muda sekarang, baik pada masa penjajahan maupun saat terjun ke dunia politik. Pak Idham memang bukan sosok yang berasal dari kota besar, ia hanya lah orang kampung yang merintis kariernya dari tingkat paling bawah.

 

Namun, karena gigih dalam berjuang dan memilik semangat dalam belajar dan menempa diri, Pak Idham akhirnya mampu mencapai puncak kepemimpinan nasional  Kesungguhannya dalam belajar juga mampu membuatnya memiliki peran ganda sebagai ulama dan politisi.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement