REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG — Sejak Ahad lalu, berita unjuk keunggulan militer (Deterrence) Korea Utara santer diberitakan Korea Selatan (Korsel). Kabar itu dianggap Korsel juga sebagai acara kongres partai dan latihan militer dari pasukan Kim Jong Un.
Menanggapi hal tersebut, saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengecam Seoul karena pelacakannya di Korut. Khususnya, melacak parade militer di akhir pekan kemarin di Pyongyang.
Kim Yo Jong mengatakan di dunia memang ada lebih dari 200 negara. Namun, hanya Korsel yang membuat sikap bermusuhan dengan frase dan tudingan 'pelacakan presisi dan pengungkapan perayaan militer' terhadap Korea Utara.
Dia menegaskan acara yang dilakukan Korut sebelumnya adalah perayaan Kongres ke-8 Partai Buruh Korea. Bukan sebaliknya yang dituduh Korsel. Parade militer tersebut tidak menargetkan apa pun, apalagi meluncurkan ancaman bagi siapa pun. Dirinya malah mempertanyakan Korsel yang bersusah payah menyelidiki apa pun yang ada di Korea Utara.
"Orang selatan adalah kelompok yang benar-benar aneh yang sulit dipahami. Mereka adalah pihak yang masuk daftar 'idiot' teratas dan hanya tertarik pada hal yang memicu tawa dunia," jelas Kim dikutip dari Sputnik, Rabu (13/1).
Menanggapi hal tersebut, otoritas intelijen AS-ROK, menurut NK News, memantau dengan cermat dan mempertimbangkan kemungkinan bahwa parade itu adalah bagian dari acara Kongres Partai atau juga dimungkinkan berlatih terlebih dahulu menyoal pamer alutsista.
Sejauh ini, saudari pemimpin Korea Utara itu diyakini sebagai 'orang kedua de facto' di DPRK, yang oleh banyak orang dijuluki sebagai diktator wanita pertama dalam sejarah modern ke depannya. Hal itu juga ditegaskan oleh koresponden veteran Donald Kirk.