Rabu 13 Jan 2021 17:38 WIB

Pakar Terangkan Alasan Black Box tak Berwarna Hitam

Kotak hitam Sriwijaya Air yang ditemukan berwarna oranye stabilo.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Black box atau kotak hitam dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, telah berhasil ditemukan dan diangkat. Publik kemarin melihat kotak hitam yang direndam dalam air dan warnanya tidak hitam tersebut.

Pengamat penerbangan, Alvin Lie, mengatakan, kotak hitam memiliki dua fungsi melalui dua komponen di dalamnya. Pertama, fungsi flight data recorder (FDR) yang mampu merekam data-data penerbangan dan ratusan parameter dari pesawat yang dimaksud.

Baca Juga

"Sedangkan satu lagi disebut cockpit voice recorder (CVR) berfungsi untuk merekam suara yang terdengar di kokpit,’’ ujar dia kepada Republika, Rabu (13/1).

Suara yang dimaksud, kata dia, termasuk suara-suara yang terdengar di dalam kokpit, salah satunya percakapan pilot dan co-pilot. Dua komponen tersebut merupakan perangkat untuk menentukan apa yang terjadi dari pesawat hingga detik terakhir sebelum hancur.

"Nah, ketika ini sudah ditemukan, ini akan dibuka datanya oleh KNKT untuk dicocokkan dan dikroscek untuk melakukan analisa yang terjadi pada pesawat,’’ tambah dia.

Setelah hasil keluar, kata Alvin, ke depan KNKT akan merekomendasikan hal tertentu agar kejadian serupa tidak terulang.

Mengutip laman Flight Radar 24, FDR akan terus merekam data selama pesawat terbang. Sedangkan CVR akan merekam percakapan di dek penerbangan dan alarm otomatis. Tujuannya, jika ada masalah yang menyebabkan kecelakaan, dua komponen itu dapat membantu rekonstruksi kejadian.

Ketika ditanya mengapa warna kotak hitam justru oranye, stabilo, alih-alih sesuai namanya, ia menjelaskan agar bisa memudahkan pencarian jika terjadi hal tak diinginkan. Utamanya, dari jarak pandang jauh.

Black Box atau kotak hitam, jika diartikan, sebenarnya tidak merujuk pada bentuk atau rupa asli black box. Bentuk asli dari black box adalah silinder, bukan kotak, selain dari warna yang merupakan oranye stabilo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement