Kamis 14 Jan 2021 08:41 WIB

Ernest: Syuting di Masa Pandemi Ribet dan Mahal

Ernest Prakasa rela dikatai 'mak-mak bawel' demi menjamin keamanan semua.

Rep: Umi nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Produser kreatif Imperfect The Series, Ernest Prakasa, cukup kerepotan untuk memastikan kru dan pemain bisa bekerja dengan nyaman di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Ist
Produser kreatif Imperfect The Series, Ernest Prakasa, cukup kerepotan untuk memastikan kru dan pemain bisa bekerja dengan nyaman di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara dan penulis skenario Ernest Prakasa menjelaskan, produksi karya audio visual di masa pandemi Covid-19 ribet dan mahal. Banyak biaya yang harus dikeluarkan demi menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi para kru dan pemain.

Syuting di tengah pandemi merepotkan, beberapa kali ada jeda jadi proses molor dan panjang,” kata Ernest dalam acara konferensi pers virtual Imperfect The Series, disimak di Jakarta, Rabu (13/1).

Baca Juga

Ernest yang duduk di kursi produser kreatif dan penulis skenario di proyek itu cukup kerepotan memastikan kru dan pemain bisa bekerja dengan nyaman. Menurut dia, salah satu kunci utama menciptakan ruang yang nyaman adalah kerja sama tim yang solid.

Pun dalam urusan protokol kesehatan, Ernest beruntung karena rumah produksi Starvision Plus menyediakan anggaran untuk tes usap rutin kepada pemain dan kru seminggu sekali. Saat itu, tes cepat antigen belum umum, sehingga pilihannya hanya tes cepat antibodi atau tes usap PCR, yang harganya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement