Kamis 14 Jan 2021 21:29 WIB

Setelah Divaksin Covid-19, Kapolri: Saya Fine-Fine Saja  

Kapolri mengaku kondisinya baik-baik saja setelah disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menjadi salah satu penerima pertama vaksinasi Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/1) kemarin. Sehari setelah divaksin, ia mengaku tidak ada efek samping yang dirasakannya. 

"Saya fine-fine saja," ujar Idham kepada awak media, Kamis (13/1).

Baca Juga

Idham mengaku jika kondisi tubuhnya sehat dan baik-baik saja. Bahkan ketika dilakukan penyuntikan vaksin, ia tidak merasakan sakit sama sekali. Idham berharap kepada masyarakat termasuk anggotanya tidak ragu-ragu terhadap proses vaksin Covid-19 tersebut.

"Bahwa kita semua harus melaksanakan vaksinasi agar kita secepatnya keluar dari situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda," ujarnya. 

Selaku Kapolri, Idham Azis telah mengeluarkan Surat Telegram yang berisi instruksi kepada jajaran kewilayahan terkait program vaksinasi. Dalam Surat Telegram dengan nomor ST/50/I/Ops.2./2021 itu, Kapolri memerintahkan  jajaran kewilayahan agar melakukan pengamanan dan pengawalan pendistribusian dan penyimpanan vaksin Covid-19 serta pelakasanaan vaksinasi itu sendiri. 

Selain itu, Kapolri Idham Azis juga menginstruksikan jajaran kewilayahan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan pentingnya pelaksanaan vaksinasi. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement