Jumat 15 Jan 2021 20:53 WIB

Siapa Bilang WhatsApp Gratis? Ini Kata Kaspersky

Peneliti Kaspersky ungkap kesalahan bila anggap WhatsApp aplikasi gratis.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kaspersky: Kesalahan Bila Publik Anggap WhatsApp Gratis (Foto: BBC)
Kaspersky: Kesalahan Bila Publik Anggap WhatsApp Gratis (Foto: BBC)

Peneliti Senior Kaspersky, Anna Larkina mengungkap fakta bahwa tidak ada layanan yang sepenuhnya tidak berbayar. Ia menilai masyarakat awam mungkin menganggap WhatsApp adalah layanan pesan instan gratis. Akan tetapi, model bisnis untuk layanan gratis seperti itu akan dibayar dengan data pribadi pengguna.

"Media sosial, beberapa aplikasi pesan instan serta mesin pencari. Mereka semua menghasilkan uang dari iklan. Apabila semakin dipersonalisasi maka akan semakin baik," kata dia, Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Kabar Baik dari Kebijakan Baru WhatsApp? Ini Kata Kaspersky

Faktanya, Facebook dan perusahaan sejenis lainnya telah memanfaatkan data pribadi pengguna selama beberapa tahun terakhir. Namun sebagian besar perusahaan, termasuk Facebook, seolah-olah bersikap transparan tentang kebijakan mereka.

Lalu, WhatsApp mengklaim tidak membaca percakapan pengguna karena menyertakan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption), dan hanya menelusuri informasi teknis dan akun pengguna.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement