Jumat 15 Jan 2021 21:01 WIB

DVI Polri Telah Terima Semua Sampel DNA Korban Sriwijaya Air

Tim DVI Polri telah menerima seluruh sampel DNA korban Sriwijaya Air.

Red: Bayu Hermawan
Anggota Polri dan Basarnas melihat proses identifikasi jenazah dan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Anggota Polri dan Basarnas melihat proses identifikasi jenazah dan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima seluruh sampel DNA korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182, Jumat (15/1). Hingga Jumat petang, tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 17 orang korban Sriwijaya Air SJ 182.

"Untuk sampel DNA kami telah menerima 140 sampel, ini untuk 62 korban. Jadi untuk sampel DNA telah kita terima untuk 62 korban. Jadi sudah lengkap sampel DNA untuk seluruh korban," ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta, Jumat (15/1).

Baca Juga

Diketahui, berdasarkan data manifest, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 membawa 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Sementara itu, hingga Jumat petang Tim DVI Polri telah menerima 155 kantong jenazah. Adapun jumlah jenazah yang berhasil diidentifikasi sebanyak 17 orang. Ke-17 jenazah tersebut yakni atas nama Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni, dan Rahmawati.