Di hadapan Dewan Eksekutif WHO, Grigsby mengatakan, analisis komparatif dari data genetik semacam itu akan membantu untuk mencari sumber yang tumpang tindih dan potensial dari wabah yang memicu pandemi Covid-19.
"Kami memiliki tugas serius untuk memastikan bahwa penyelidikan kritis ini kredibel dan dilakukan secara objektif dan transparan," kata Grigsby dikutip laman Aljazirah, Selasa (19/1).
Dia juga merujuk pada varian virus yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Direktur Jenderal Kantor Tanggap Darurat Kesehatan, Komisi Kesehatan Nasional China, Sun Yang mengatakan kepada Dewan WHO bahwa studi asal virus bersifat ilmiah.
"Oleh karena itu, perlu koordinasi, kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apapun," kata dia.
Sementara itu, delegasi Australia juga meminta WHO memiliki akses ke data, informasi, dan lokasi utama yang relevan. "Tidak ada jaminan jawaban," kata kepala darurat WHO Mike Ryan kepada wartawan Jumat lalu.
"Ini tugas yang sulit untuk menentukan asal-usul sepenuhnya dan terkadang perlu dua atau tiga atau empat kali percobaan untuk dapat melakukannya dalam pengaturan yang berbeda," ujarnya menambahkan.