Selasa 19 Jan 2021 20:59 WIB

Puncak Musim Hujan, LIPI: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Bencana hidrometeorologi rawan terjadi di tengah puncak musim hujan.

Warga mengamati aliran sungai Ciliwung yang keruh di Bendungan Katulampa ,Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). Kondisi air sungai Ciliwung menghitam karena bercampur dengan material bekas longsor dan banjir di kawasan Puncak.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Warga mengamati aliran sungai Ciliwung yang keruh di Bendungan Katulampa ,Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). Kondisi air sungai Ciliwung menghitam karena bercampur dengan material bekas longsor dan banjir di kawasan Puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, masyarakat perlu menambah kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Banjir dan longsor rawan terjadi di tengah puncak musim hujan.

"Selama musim hujan ini belum berakhir potensi terjadi bencana hidrometeorologi masih ada, terutama kondisi tanah sekarang sudah jenuh akibat terisi hujan sebelumnya," kata peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI Iwan Ridwansyah, saat dihubungi Antara, Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Bila terjadi hujan yang deras, menurut Iwan, daerah berpotensi banjir tidak bisa meresapkan lagi. Andaikan kapasitas tampungan sungai sudah terpenuhi, air akan semakin tergenang.

Iwan menuturkan, Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari sehingga perlu lebih waspada terhadap bencana hidrometeorologi. Menurut Iwan, pada wilayah yang berpotensi longsor, terutama permukiman pada wilayah yang mempunyai kemiringan tinggi, bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement