Selasa 26 Jan 2021 10:52 WIB

Pesepak Bola Inggris Diskusikan Efek Caci Maki Via Medsos

Pemerintah Inggris berencana menerbitkan aturan atas kerugian dari caci maki daring.

Sosial Media. Ilustrasi
Foto: Google
Sosial Media. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemain sepak bola papan atas Inggris, termasuk kapten Liverpool Jordan Henderson dan mantan pemain internasional Karen Carney, membahas masalah pelecehan, caci maki, dan diskriminasi via daring bersama pemerintah Inggris pada Senin (25/1).

Pertemuan yang juga digelar secara daring menghadirkan Menteri Kebudayaan Oliver Dowden dan Menteri Olahraga Nigel Huddleston. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian diskusi membahas "Masa Depan Sepak Bola".

Baca Juga

Pemerintah Inggris berencana meninjau tata kelola sepak bola dan menerbitkan undang-undang baru yang bisa menuntut pertanggungjawaban perusahaan media sosial atas kerugian secara daring. Tahun ini menjadi tenggat waktu penyelesaian RUU itu oleh Parlemen Inggris.

"Mendengar para pemain berbicara tentang tingkat pelecehan yang mereka hadapi sungguh meresahkan hati," kata Dowden dalam sebuah pernyataan dan dilansir Reuters.

"Masukan mereka hari ini telah memperkuat tekad saya untuk mengeluarkan undang-undang baru demi memastikan adanya akuntabilitas yang jauh lebih besar dari platform media sosial untuk menangani masalah seperti itu."

Carney pada bulan ini menghapus akun Twitter-nya setelah berkomentar tentang Leeds United, saat bekerja sebagai pakar televisi. Ia kemudian diejek oleh akun resmi klub Liga Primer Inggris sehingga menyebabkan banjir cacian secara daring.

Pemain lainnya yang turut menghadiri diskusi daring itu termasuk kapten Watford Troy Deeney, mantan pemain West Ham United Anton Ferdinand dan Tyrone Mings dari Aston Villa.

"Pertemuan itu sangat penting dan saya senang mereka yang memiliki kekuasaan atau kewenangan melakukan perubahan menyadari keseriusan atas pelecehan terhadap pemain," kata Henderson.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement