REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi akan fokus pada pelacakan di wilayah dengan kasus tertinggi Covid-19. Hal ini sekaligus mengevaluasi adanya Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari 2021.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, pihaknya tak lagi menyebarluaskan relawan namun akan fokus dalam menanggulangi kasus di wilayah dengan kasus tertinggi.
"Kita nggak lagi menyebarluaskan relawan tapi preventif (pencegahan) sampai tanggal 8 Februari," jelas Pepen, sapaan akrabnya, Senin (1/2).
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, wilayah dengan kasus tertinggi akan dilacak sampai ke akarnya. Nanti, pihaknya akan bekerja sama dengan Kapolres Metro Bekasi Kota dan juga Dandim untuk mencatat warga by name by address.
"Nah ada warga yang banyak penyebarannya. Desain dengan pak kapolres, dandim, desain by name by address. Kalau bisa isolasi di rumah bila memenuhi syarat, ada yang di stadion," kata dia.
Di samping itu, Pepen juga menyatakan jika rumah sakit di wilayahnya masih mampu menampung pasien. Kendati, tingkat keterisian telah mencapai ambang batas.
"Makanya di rumah sakit. Sudah kita sudah siapkan rumah sakit di Utara. Sudah ada empat RS yang mampu," ujarnya.
Adapun, data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bekasi menunjukkan, dua kecamatan dengan kasus terbanyak jatuh pada Kecamatan Rawalumbu serta Bekasi Timur dalam satu pekan.