Rabu 03 Feb 2021 02:13 WIB

Stok Kebutuhan Vaksinasi Para Petugas Publik Dipastikan Aman

Pemerintah terus menambah pasokan vaksin untuk memenuhi program vaksinasi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat akan melakukan bvaksinasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Stenly Pontolawokang
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat akan melakukan bvaksinasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan kebutuhan vaksinasi bagi para petugas layanan publik dipastikan aman. Hal ini terkait kedatangan vaksin tahap keempat ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mengamankan kebutuhan vaksin melawan Covid-19 di Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi mengatakan untuk memperkuat vaksinasi Covid-19 nasional, pemerintah terus menambah pasokan vaksin untuk memenuhi program vaksinasi. Per Selasa (2/2), Indonesia kembali kedatangan lagi 10 juta Vaksin Covid-19 dalam bentuk bulk dan satu juta vaksin untuk kebutuhan overfilled dari Sinovac.

Baca Juga

Dengan kedatangan ini, total vaksin yang telah diterima Indonesia adalah sejumlah 28 juta vaksin. “Kedatangan vaksin tahap keempat dalam bentuk bulk ini menjadi kelanjutan kedatangan tahap pertama dan kedua pada Desember 2020 sebanyak total tiga juta vaksin jadi dari Sinovac. Dan tahap ketiga dalam bentuk bulk sebanyak 15 juta vaksin pada 12 Januari 2021,” ujar Oscar.

Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan ketersediaan vaksin aman dan sesuai skema yang telah direncanakan. Berkat lancarnya koordinasi dan komunikasi, termasuk dengan pihak penyedia.

"Kehadiran vaksin Covid-19 tahap keempat ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi melalui program vaksinasi gratis," ujarnya.

Baca juga : Saudi Larang Masuk WNA Asal 20 Negara Termasuk Indonesia

Rencananya, vaksin ini dialokasikan untuk vaksinasi tahap kedua yang menyasar petugas publik di seluruh Indonesia. Kedatangan vaksin tahap keempat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengamankan kebutuhan vaksin melawan Covid-19.

Khusus untuk tahap kedua vaksinasi ditujukan kepada 17,4 juta petugas publik. Sedangkan tahap pertama vaksinasi Covid-19 yang diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Saat ini dinilai vaksinasi tenaga kesehatan telah tercukupi dengan stok yang telah ada.

“Hingga saat ini, vaksinasi telah dilakukan kepada lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan dan tahap untuk total 1,5 juta tenaga kesehatan diharapkan selesai sebelum akhir Februari,” jelas Siti Nadia.

Sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan, vaksin tahap keempat yang datang ini selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma. “Bio Farma akan mengolah vaksin ini sesuai standar WHO untuk kemudian disalurkan ke daerah,” kata Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto.

Vaksinasi adalah harapan semua bangsa di dunia untuk bersama bangkit dari pandemi Covid-19. Namun disiplin menerapkan 3M -memakai masker, menjaga jarak/menjauhi kerumunan, mencuci tangan tetap harus dijalankan. Sebab protokol kesehatan ditambah dengan vaksin upaya lengkap menekan angka penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Baca juga : Ketua PSSI: Kompetisi Siap Digelar tanpa Penonton

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement