Senin 08 Feb 2021 13:00 WIB

AS Peringatkan Kelompok Houthi Setop Serangan

Peringatan AS menyusul rencana hapus kelompok Houthi dari daftar organisasi teroris.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Reruntuhan sisa perang di Kota Sana
Foto: EPA-EFE/Yahya Arhab
Reruntuhan sisa perang di Kota Sana

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat meminta kelompok Houthi di Yaman untuk menghentikan serangan yang disebut masih berlangsung ke rakyat sipil. Peringatan ini disampaikan 48 jam usai rencana Washington menghapus Houthi dari daftar organisasi teroris.

"Ketika Presiden mengambil langkah untuk mengakhiri perang di Yaman dan Arab Saudi melalui dukungan perundingan damai, Amerika Serikat terganggu dengan serangan-serangan Houthi yang masih berlangsung," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam pernyataannya, Senin (8/2).

"Kami menyerukan Houthi untuk segera melakukan gencatan senjata yang berdampak pada rakyat sipil di dalam Arab Saudi dan menahan semua penyerangan militer baru di dalam Yaman, yang hanya akan membawa penderitaan lebih besar bagi rakyat Yaman," tambah Price.

Pernyataan ini disampaikan dua hari usai pemerintahan Biden mengirimkan notifikasi ke Kongres untuk menghapus Houthi dari daftar 'organisasi teroris asing'. Status teroris asing membuat Houthi mendapat sanksi keras dari AS. Tetapi sanksi-sanksi tersebut juga akan berdampak pada kesejahteraan rakyat Yaman yang mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Peringatan ini juga disampaikan tiga hari usai Biden memerintahkan berhentinya dukungan AS pada operasi militer Arab Saudi di Yaman. Langkah Biden menghapus Houthi dari daftar organisasi teroris asing disambut baik organisasi-organisasi kemanusiaan.

Langkah pemerintahan Trump memasukan Houthi ke dalam daftar teroris asing dikecam banyak pihak. Sebab dianggap akan mengganggu penyaluran bantuan kemanusiaan di negara yang 80 persen populasinya membutuhkan bantuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement