Jumat 12 Feb 2021 23:22 WIB

Aliran Sungai Mekong Berubah Menjadi Biru

Sungai Mekong berada di level yang mengerikan.

Sungai Mekong China
Foto: EPA
Sungai Mekong China

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Mekong River Commission (MRC), organisasi antarpemerintah Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam, menyatakan tingkat air di Sungai Mekong telah berada di level mengerikan. Aliran sungai yang vital tersebut berubah menjadi biru sepanjang perbatasan Thailand dan Laos, dari yang biasanya berwarna kecoklatan.

Ini menandakan air dangkal dan rendahnya tingkat sedimentasi kaya nutrisi. MRC menyebut kondisi itu sebagian diakibatkan oleh pembatasan aliran dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jinghong di Provinsi Yunan, China; curah hujan rendah serta bendungan di Mekong Bawah dan anak sungai juga turut berkontribusi.

Baca Juga

"Telah terjadi kenaikan dan penurunan yang tiba-tiba pada level air menuju hilir dari Jinghong dan terus ke hilir menuju Vientiane (ibu kota Laos, red)," kata Winai Wongpimool, Direktur Divisi Dukungan Teknis di Sekretariat MRC, Jumat (12/2).

Fluktuasi semacam itu berdampak pada migrasi ikan, pertanian, dan transportasi. Sungai itu menjadi sandaran bagi hampir 40 juta orang untuk penghidupan mereka serta keamanan pangan.

"Untuk membantu negara-negara area Mekong Bawah menangani risiko secara lebih efektif, kami meminta China serta negara-negara Mekong Bawah untuk berbagi rencana pengaliran air mereka dengan kami," ujar Winai.

MRC menyebut kondisi normal mungkin saja kembali jika sejumlah besar volume air dialirkan dari reservoir PLTA China. Mekong Dam Monitor, proyek pemantauan bendungan menggunakan data satelit untuk melacak level air yang didanai Amerika Serikat, juga mengatakan bahwa pihaknya mengamati fluktuasi harian aliran air dari Bendungan Jinghong pada Februari.

Tahun lalu, China berjanji untuk berbagi data dari bendungannya dengan negara anggota MRC. Pada Januari 2021, Beijing memberitahukan negara-negara itu bahwa bendungan China mengisi reservoir, dan alirannya akan kembali ke "status operasi normal" pada 25 Januari.

Aliran keluar air di Bendungan Jinghong tercatat 785 meter kubik per detik pada awal Januari, sebelum meningkat ke 1.400 meter kubik per detik pada pertengahan bulan yang sama. Level air kembali turun pada Februari dan tercatat 800 meter kubik per detik pada Kamis (11/2).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement