Senin 15 Feb 2021 11:42 WIB

Tissa Biani Perdana Berkelahi di 7 Hari Sebelum 17 Tahun

Aktris Tissa Biani melakukan adegan perkelahian di series '7 Hari Sebelum 17 Tahun'.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Aktris Tissa Biani melakukan adegan perkelahian di series '7 Hari Sebelum 17 Tahun'.
Foto: Republika/Gumanti
Aktris Tissa Biani melakukan adegan perkelahian di series '7 Hari Sebelum 17 Tahun'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Tissa Biani melakukan adegan perkelahian di series terbaru STRO “7 HARI SEBELUM 17 TAHUN”. Berkelahi merupakan salah satu adegan pertama kali yang ia lakukan.

“Adegan berkelahi dengan Lyodra sebagai Gina. Aku belum pernah punya pengalaman adegan berantem,” kata Tissa dalam peluncuran episode pertama series yang mulai tayang 14 Februari 2021.

Baca Juga

Beruntung, Tissa mengaku didukung semua kru yang suportif. Sehingga dia pun menjalani adegan tanpa beban. Begitu juga lawan mainnya, Lyodra Ginting yang menurutnya sangat profesional. Dara 18 tahun itu mulai proses reading series sejak November lalu.

“Tapi alhamdulillah aku didukung dan suportif dan Lyodra sangat profesional, jadi aku pun sebagai lawan main sangat terbantu. Sutradara juga detail banget arahannya,” tambah kekasih Dul Jaelani itu.

Series garapan sutradara Ranga Nattra mengangkat isu bullying atau perundungan. Perundungan juga terjadi di sebuah sekolah SMA Garuda yang memilik siswa siswi dengan pertumbuhan bullying yang cukup meningkat.

Usia 17 tahun adalah usia di mana proses mencari jati diri bagi siswa dan siswi di SMA Garuda. Momen 7 hari sebelum 17 tahun pun dialami oleh LUMI (Endy Arguan), seorang siswa SMA Garuda yang mengalami konflik gejolak cinta remajanya bersama Zia (Tissa Biani) dari SMA Garuda juga yang memiliki konflik cukup rumit dengan siswi dari SMA Garuda lainnya yang bernama Nelly.

Serial juga dibintangi Marcel Darwin, Devina Karamoy, Rafael Adwin dan Ginanjar Sukmana. Unikny, serial juga mengangkat sindrom penyakit tua yang ditunjukan lewat sosok Ginanjar berpakaian seragam sekolah. Serial juga bermitra dengan lembaga psikologi terintegrasi  Biometric Indonesia untuk pengaduan kasus bullying.

Kisah yang akan dirangkum ke dalam 7 episode dari serial akan mengupas kejadian-kejadian pilu yang mungkin tanpa disadari oleh pelakunya, telah memberikan kontribusi buruk terhadap psikis dan masa depan korbannya.

“Isu ini sengaja dipilih karena relate sekali dengan keadaan anak-anak sekolah, isu yang seakan dianggap normal untuk ada, padahal seharusnya ditumpas bukan jadi tradisi yang diwariskan ke adik-adik kelas mereka” ujar Sarjono Sutrisno, selaku produser Eksekutif STRO. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement