Vaksinasi gelombang kedua ini melibatkan petugas vaksinator dari tiga faskes sekaligus, masing- masing RSUD Tugurejo, RSJ Amino Gondohutomo serta vaksinator dari Balabkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Menurut gubernur, dari jadwal kemudian personil (vaksinator) yang disiapkan, bisa dioptimalkan, sehingga akan dapat mendukung proses percepatan pelaksanaan vaksinasi velombang kedua tersebut.
Misalnya ada sasaran vaksinasi yang sakit dan tidak bisa datang, maka yang berikutnya langsung bisa divaksin terlebih dahulu. "Dengan begitu, ketertiban pendataan menjadi kunci yang penting. Insyaallah mudah-mudahan lancar,” tambahnya.
Gubernur juga optimistis vaksinasi gelombang kedua ini akan berjalan lebih cepat, sebab data kepegawaian sudah lengkap sehingga pelaksanaannya diharapkan bisa lebih mudah.
Selain itu, sistem pendataan vaksinasi yang lebih terbuka dari Kemenkes juga turut memudahkan. Makanya pemprov mencoba melaksanakan serentak pada hari ini dan langsung ditargetkan sehari minimal 1.000 sasaran bisa divaksin.
Ia juga menyebut, dari pendataannya gampang, karena justru ini dari ASN TNI Polri pegawai- pegawai yang data kepegawaiannya sudah cukup lengkap. "Sehingga tinggal dibuatkan penjadwalannya saja," tandas Ganjar.