REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai poros maritim dunia, Indonesia mutlak memerlukan sumberdaya manusia (SDM) yang handal dalam bidang kepelabuhanan. Jaringan konektivitas laut (Tol Laut Nusantara era 1) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi juga mutlak memerlukan pembangunan fisik infrastruktur dan memerlukan pengembangan SDM yang handal yang mampu mengawal segenap hardware fisik yang paralel disiapkan.
Demikian sambutan Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria pada acara Pelatihan Tenaga Ahli Kepelabuhanan yang dilaksanakan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut - Kementerian Perhubungan, Senin (22/2) melalui layanan training online.
Kepala PKSPL, Dr Yonvitner didampingi Sekretaris PKSPL, Dr Rudy Suwandi menyampaikan, melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu melakukan analisis yang terbaik, saintifik dan memadukan aspek praktis di lapangan di dalam pengelolaan pelabuhan. Dalam Pelatihan Ahli Kepelabuhanan ke-32 ini, tenaga pelatih telah menyiapkan rancangan baru berupa muatan yang menjawab tantangan industri 4.0 dalam bidang transportasi logistik pada umumnya dan kepelabuhanan pada khususnya. Peserta juga mendapatkan materi yang terkait dengan prinsip-prinsip aplikasi industri 4.0.
Beberapa materi penting yang disampaikan adalah port business development, integritas ahli kepelabuhanan, master planning and port zoning, port operation, pengelolaan lingkungan, aplikasi Industri 4.0 dan asuransi dalam kepelabuhanan.
Pengembangan keilmuan port, maritime dan logistic yang digawangi oleh Prof Tridoyo Kusumastanto, (Guru Besar IPB University yang juga Ketua Majelis Wali Amanat IPB University) ini juga turut mendorong pengembangan program keilmuan formal.
“Sejauh ini PKSPL IPB tidak hanya melakukan pengembangan SDM dalam bentuk diklat dan pelatihan. Kami juga mendukung pendidikan keilmuan jenjang sarjana, magister dan doktorat bidang port dan maritim logistik. Selain itu, kami juga telah mengembangkan kerja sama pelabuhan di dunia dan lembaga international kemaritiman seperti IMO, Bremen Port, Shanghai Maritime University, WMU Swedia. Semua ini kita lakukan dalam rangka pengembangan kemampuan SDM Indonesia yang handal dalam bidang kepelabuhanan, perkapalan dan logistik,” ujar Dr Yonvitner.
Pelatihan yang akan dilaksanakan selama dua minggu ini akan menghadirkan pemateri Ir Subagjo MT (direktur Kepelabuhanan), Prof Sujanadi, Dr Sri Raharjo, Capt Nasdion, Capt Syahrial, Capt Sato Bisri, Dr Ruddy Suwandi, Dr Budhi Hascaryo, dan Prof Yandra Arkeman.
“Sejak dimulai tahun 2012 sampai sekarang angkatan 32, diklat ini telah melahirkan 1.190 lebih alumni. Tentu ini akan menjadi modal dalam terus mendorong pengelolaan pelabuhan yang handal di Indonesia. Kemudian ini menjadi momentum bagi IPB University untuk mendorong program Agro-Maritim 4.0 yang menjadi komitmen IPB University dan program poros maritim dunia,” ujar Dr Yonvitner