Ahad 28 Feb 2021 13:42 WIB

Disperkim Jabar Luncurkan Gerakan Nyeupah Beli Sampah

gerakan Nyeupah ini dapat mengurangi residu yang harus dibuang ke TPA

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar Memaparkan Gerakan Nyeupah (Nyetor Sampah Pasti Barokah) Jum
Foto: disperkim
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar Memaparkan Gerakan Nyeupah (Nyetor Sampah Pasti Barokah) Jum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menginisiasi program yang mengubah sampah jadi berkah. Salah satu caranya adalah dengan menggandeng mitra pengangkutan sampah yaitu Aplikasi Greeny dan Bank Sampah Bersinar dalam Gerakan Nyeupah (Nyetor Sampah Pasti Barokah).  

Menurut Kepala Disperkim Jabar Boy Iman Nugraha, Nyeupah merupakan gerakan memilah dan mengumpulkan sampah rumah tangga nonorganik yang kemudian disetorkan ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). 

Saat ini, kata dia, gerakan Nyeupah sudah diinisiasi oleh Disperkim Jabar dengan mengajak masyarakat khususnya di tingkat RT, RW, kelurahan dan Kantor Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di Kawasan Kawaluyaan Kota Bandung untuk melakukan gerakan Nyeupah dengan menyetor sampah ke TPS3R Disperkim atau pengelola lingkungan untuk dilakukan pengumpulan, pencatatan dan penjualan sampah kepada mitra pengangkutan sampah.

Boy Iman berharap, gerakan Nyeupah ini dapat mengurangi residu yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga bisa memperpanjang usia TPA. 

“(Melalui) Nyeupah ini kita hanya ingin memulai gerakan penuntasan sampah di kawasan (Dinas) Permukiman secara mandiri. Kami ingin turut serta mencoba mengurangi sampah dari hulu untuk mengurangi residu yang harus dibuang sampai ke TPA," paparnya.

Dalam acara Soft Launching Nyeupah, dilakukan  sesi simulasi pengangkutan sampah oleh mitra pengangkutan. Greeny dan Bank Sampah Bersinar akan mengangkut sampah  yang sudah dipilah dalam tiga jenis  yaitu, kertas, plastik dan besi dikumpulkan di TPS3R Disperkim Jabar.

Kemudian, pihak Disperkim dan mitra pengangkutan akan menentukan titik penjemputan berbasis aplikasi, menimbang sampah yang dijual, nilai rupiah dari  sampah akan terunggah ke aplikasi Greeny dan Bank Sampah Bersinar dan hasil penjualan sampah dapat ditarik melalui aplikasi Doku. 

Penggagas aplikasi Greeny yaitu Boy Tjakra menjelaskan harga yang diberlakukan adalah Rp 2500 per kilogram untuk semua jenis plastik dan untuk logam Rp2.500 per kilogram.

Selain pembayaran sampah melalui aplikasi Greeny, Disperkim juga bekerja sama dengan Alfamart dan Bank Sampah Bersinar melalui acara "Gebyar Bayar Sembako Pakai Sampah" di Alfamart empat apartemen transit yang berlokasi di Rancaekek, Solokan Jeruk, Ujung Berung dan Batu Jajar. 

Kerja sama antara Disperkim Jabar dan mitra pengangkutan sampah dalam Nyeupah ini merupakan manifestasi dari gerakan peduli lingkungan, peduli sosial dan peduli ekonomi.   Kedepannya, Gerakan Nyeupah yang diinisiasi oleh Disperkim Jabar diharapkan dapat dilakukan serentak oleh seluruh masyarakat di Jawa Barat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement