Menurut seorang dokter yang enggan menyebutkan identitasnya, Kota Monywa di wilayah Sagaing mencatat sekurangnya tujuh kematian. Beberapa petugas medis juga mengatakan mereka melihat dua orang lainnya diseret oleh pasukan keamanan, meskipun mereka tidak dapat memastikan apakah mereka telah meninggal.
Menurut seorang pekerja penyelamat dan jurnalis lokal, di pinggiran pusat komersial Yangon setidaknya enam demonstran tewas. Seorang dokter mengonfirmasi kepada AFP, bahwa dua pengunjuk rasa tewas di kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay. Salah satu korban di Mandalay berusia 19 tahun dan ditembak di kepala.
Pengunjuk rasa berusia 19 tahun lainnya tewas setelah ditembak di Salin. "Mereka seharusnya tidak menggunakan kekuatan mematikan seperti itu terhadap para pengunjuk rasa damai," kata temannya Min Pyae Phyo, sambil menangis. "Saya tidak akan melupakan dan memaafkan mereka seumur hidup saya," ujarnya.
Aksi demonstrasi di Myingyan juga berubah mematikan ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa yang membawa perisai merah buatan yang dihiasi dengan penghormatan tiga jari, simbol perlawanan untuk gerakan antikudeta. Beberapa petugas medis memastikan seorang pemuda ditembak mati.