Jumat 05 Mar 2021 16:35 WIB

Pelindo I Berpotensi Dorong Ekonomi Sumatra

Untuk Sumatra, beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo I dapat berperan penting

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Untuk wilayah Sumatra, beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo I dapat berperan penting seperti Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung
Foto: Pelindo I
Untuk wilayah Sumatra, beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo I dapat berperan penting seperti Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menilai, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) berpotensi penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumatra. Khususnya melalui pengelolaan sejumlah pelabuhan di wilayah tersebut.

"Untuk wilayah Sumatra, beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo I dapat berperan penting seperti Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung," kata Setijadi, Jumat (5/3).

Baca Juga

Dia menjelaskan, Sumatra berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2019 sebesar 21,32 persen dan PDB 2020 sebesar 21,36 persen. Sementara pada 2019 dan 2020 wilayah Jawa berkontribusi berturut-turut sebesar 59,00 persen dan 58,75 persen.

Setijadi menyatakan peningkatan kontribusi terhadap PDB bisa dilakukan dengan memacu volume ekspor komoditas unggulan wilayah. "Ini bisa dilakukan dengan dukungan pelabuhan yang efisien," tutur Setijadi.

Dia menuturkan, komoditas ekspor utama Sumatra Utara adalah lemak dan minyak hewan atau nabati. Setijdi mengatakan, potensi komoditas tersebut didukung pelabuhan-pelabuhan yang berlokasi strategis dalam jaringan pelayaran dan rantai pasok global.

"Pelabuhan Kuala Tanjung misalnya, berada di tengah Selat Malaka sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia yang dilintasi sekitar 94 ribu kapal pertahun," jelas Setijadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement