REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manchester City akan menjamu Manchester United pada Ahad (7/3) pekan ini. Pertandingan bertajuk Derby Manchester ini akan cukup mempengaruhi perebutan gelar juara Liga Primer Inggris. Menginggat kini City ada di puncak klasmen sementara, dengan United yang mengekor tepat dibelakangnya.
Bekal 21 laga tak terkalahkan di kandang lawan, menjadi modal baik bagi tim besutan Ole Gunnar Solksjaer. Bahkan, menurut Wartawan Olahraga Republika Eko Supriadi, Pep Guardiola memiliki rasa ketakutan ketika bersua United.
“Dua pertandingan terakhir MU di Etihad berakhir dengan kemenangan MU. Wajar bila Guardiola memiliki ketakutan,” kata Eko dalam diskusi Republika Newstory : Perang Mental di Manchester.
Eko juga meyakini, strategi Pep Guardiola menjadi makanan empuk buat United. Dimana gaya bermain Pep yang menyerang menurutnya, bisa menjadi momen bagi United untuk mencuri gol dan memenangkan laga.
Akan tetapi United kurang mendapatkan hasil maksimal di tiga laga terakhirnya. United hanya bermain imbang pada laga tersebut dan tidak berhasil mencetak gol.
Narasumber Newstory lainnya, Anggoro Pramudya, bahkan menyoroti tumpulnya lini depan dari United. Menurut Wartawan Olahraga Republika ini, pertandingan sepak bola tanpa gol seperti menikmati akhir pekan tanpa hangatnya sinar matahari.
Anggoro juga menyoroti gaya permainan United. Menurutnya gaya bermain United cenderung monoton.
“Legenda MU, Gary Neville bahkan sampai bilang pertandingan terakhir MU sangat membosankan. Saya sepakat dengan pendapat itu. Bahkan permainan MU seharusnya bermain di liga petani (red: liga yang kurang kompetitif),” papar dia, seraya menanggapi pernyataan Eko dalam diskusi Newstory.
Menurutnya catatan tak terkalahkan United di laga tandang belum sebanding dengan City. Ia beranggapan seperti itu karena City datang ke Derby Manchester dengan catatan 21 kemenangan beruntun di semua laga kompetisi.
Simak selengkapnya Republika Newstory di bawah ini: