Ahad 07 Mar 2021 12:32 WIB

Satire AHY: Saya Salut dengan Saudara Moeldoko

Menurut AHY, kudeta oleh Moeldoko adalah ujian bagi Partai Demokrat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersiap memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3). AHY mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara ilegal dan juga inkonstitusional serta tidak sesuai dengan AD/ART yang telah diakui pemerintah. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersiap memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3). AHY mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara ilegal dan juga inkonstitusional serta tidak sesuai dengan AD/ART yang telah diakui pemerintah. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, langkah yang dilakukan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko telah mencoreng kedaulatan partai. Dengan nada satire, ia pun melempar salut kepada Moeldoko.

"Saya salut dengan Saudara Moeldoko dan siapa pun yang seolah olah legitimate dalam KLB ilegal Deli Serdang tersebut, menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya, kemudian menyuarakan merekalah yang memiliki otoritas sekarang. Saya tidak bisa masuk di akal sehat, tetapi itulah mereka," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Ahad (7/3).

Baca Juga

"Ini bukan hanya ujian terhadap kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat, tapi juga tantangan dan ujian terhadap masa depan demokrasi dan keadilan di Indonesia. Jadi ini bukan hanya masalah internal partai," ujar AHY, menambahkan.

Moeldoko, yang notabene sosok yang berada dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah dengan sadar menerima penunjukan dirinya sebagai ketua umum lewat kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara. Forum yang jelas-jelas ilegal, inkonstitusional, dan menyalahi AD/ART Partai Demokrat.

"Sungguh sesuatu yang tidak terpuji, tidak kesatria, dan memalukan, karena jauh dari moral etika dan keteladan di partai ini. Kami tentu punya hak dan kewajiban moral melawan gerakan yang tidak sah itu, kalau kami diam, artinya sama saja bahwa Partai Demokrat juga membunuh demokrasi di negeri kita," ujar AHY.

AHY menegaskan, pihaknya akan terus memperjuangkan Partai Demokrat yang sah di bawah kepemimpinannya. Partai yang sudah melewati forum pemilihan ketua umum yang sah dan sudah disahkan oleh pemerintah.

Ia menegaskan, dirinya tidak sendiri dalam memperjuangkan hal tersebut. Seluruh pengurus di tingkat DPP, DPD, dan DPC sudah menegaskan bahwa mereka tak setuju dengan hasil apapun dari KLB yang memenangkan Moeldoko.

"Mereka adalah para petarung, para petarung yang sah, mereka tidak selalu berteriak, tetapi punya kegigihan dan determinasi untuk terus membesarkan Partai Demokrat. Kami yang ada di sini tidak pernah ke mana-mana ketika Demokrat terpuruk," ujar AHY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement