REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publikasi ilmiah berperan penting dan menjadi salah satu indikator kemajuan sebuah universitas. Untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah, perguruan tinggi mewajibkan para dosen untuk memublikasikan karya ilmiahnya.
Kepala Program Studi Hubungan Masyarakat Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Ita Suryani mengatakan, publikasi ilmiah dapat berupa jurnal nasional maupun internasional, prosiding, buku referensi, atau buku ajar.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No: 36/D/O/2001, Pasal 5, ayat 9 (a); Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.
“Kualitas mutu dosen dalam penulisan buku juga harus disesuaikan dengan zamannya. Mutu buku ajar tidak hanya diperuntukkan secara khusus buat mahasiswa, tetapi juga distandarkan secara internasional dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini yang memanfaatkan hasil revolusi industri 4.0 blended, full online yang berbasis resources sharing,” tutur Ita melalui rilis, Rabu (3/3).
Untuk menghasilkan buku ajar yang berkualitas, maka buku ajar harus disusun secara sistematis, menarik, aspek keterbacaan tinggi, mudah dicerna, dan mematuhi aturan penulisan yang berlaku.
“Dalam proses pembelajaran, peranan buku ajar sangat penting baik bagi dosen maupun mahasiswa. Melalui buku ajar maka upaya capaian pembelajaran bisa terkendali dan interaksi mahasiswa dan dosen menjadi lebih aktif,” ujarnya.
Ia mengatakan, buku ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui buku ajar, dosen akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran untuk mahasiswa. Buku ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi yang disajikan.
“Tujuan pembuatan buku ajar untuk meningkatkan motivasi bagi dosen dan meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi,” katanya.
Dalam memenuhi kebutuhan jumlah publikasi ilmiah, maka dosen-dosen Program Studi Hubungan Masyarakat Universitas BSI termotivasi untuk membuat buku ajar. Pada periode 2019-2020 ada sebanyak 15 dosen yang membuat buku ajar.
Buku ajar tersebut di antaranya penulisan naskah Public Relations I & II yang ditulis oleh Ita Suryani, dan Dr Fifit Fitriansyah; buku ajar Sosiologi Komunikasi yang ditulis oleh Devy Putri Kussanti, Susilowati, dan Yusmawati; serta buku ajar Etika Profesi Public Relations yang ditulis oleh Asriyani Sagiyanto, Intan Leliana dan Pramelani.
“Diharapkan buku ajar karya dosen-dosen Program Studi Hubungan Masyarakat Universitas BSI dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran dan semakin meningkatkan kualitas profesionalisme dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah,” katanya.