REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania tak memperbolehkan pesawat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang hendak menuju Uni Emirat Arab (UEA) untuk melintasi wilayah udara Yordania. Jalur penerbangan yang melintasi wilayah udara Yordania itu dilaporkan telah dibatalkan.
"Keberangkatan Netanyahu untuk mengunjungi UEA ditunda karena tidak ada otorisasi jalur penerbangan oleh Yordania saat ini. Penundaan ini berkaitan dengan pembatalan kunjungan Putra Mahkota Yordania ke Temple Mount kemarin karena perselisihan pengaturan keamanan," tutur seorang sumber seperti dilansir dari Business Recorder, Kamis (11/3).
Putra Mahkota Yordania, Hussein bin Abdullah, telah merencanakan untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Temple Mount pada Rabu kemarin. Hal ini menyusul pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Israel mengenai keamanannya.
Namun, ketika pangeran tiba di perbatasan Israel, ada penjagaan bersenjata dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang semula diizinkan. Hingga kemudian kunjungan itu akhirnya harus dibatalkan.
Pada Rabu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengakui bahwa hubungan buruk Perdana Menteri Netanyahu dengan Raja Yordania Abdullah adalah kegagalan pemerintah Netanyahu selama 15 tahun. "Keretakan strategis dalam hubungan antara Israel dan Yordania (adalah) justru karena Netanyahu," ungkapnya.
Baca juga : Kasus Pembunuhan di London Picu Ketakutan Kaum Wanita
Perjalanan Netanyahu ke UEA akan menjadi yang pertama sejak pengumuman Kesepakatan Abraham. Kesepakatan ini sendiri menandai perdamaian dan normalisasi antara negara Teluk dan Israel pada bulan Agustus 2020 lalu.
Di UEA, Netanyahu diperkirakan akan bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammad bin Zayed Al Nahyan, di bandara di ibukota Emirat. Pertemuan tersebut akan berlangsung selama dua jam.