Rabu 17 Mar 2021 00:18 WIB

Dikritik Banyak Tampil di Iklan, Ini Jawaban Doni Monardo

'Saya tidak pernah menawarkan diri saya untuk menjadi bintang iklan,' kata Doni.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021). Rapat kerja tersebut membahas anggaran penanggulangan bencana 2021.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021). Rapat kerja tersebut membahas anggaran penanggulangan bencana 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, wajahnya yang terpampang dalam iklan-iklan di televisi bukan merupakan bentuk kampanye diri, melainkan mensosialisasikan protokol kesehatan. Ia juga mengatakan, iklan yang menyosialisasikan protokol kesehatan itu ditayangkan sukarela.

"Itu sama sekali tidak mengeluarkan biaya pemerintah. Pak. Nol persen, Pak, dan itu karena permintaan dari mereka sendiri dan saya tidak pernah menawarkan diri saya untuk menjadi bintang iklan," ujar Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Selasa (16/3).

Baca Juga

Doni mengatakan, ia mengaku tak tahu jika wajahnya ikut disertakan dalam iklan tersebut. Ia kembali menegaskan, Satgas Covid-19 dan BNPB tidak pernah membayar pihak manapun untuk iklan tersebut.

"Tidak ada satu rupiah pun anggaran pemerintah untuk televisi. Itu semuanya adalah iklan layanan masyarakat dan saya tidak pernah meminta diri saya untuk ditayangkan," ujar Doni.

Sebelumnya dalam rapat tersebut, anggota Komisi VIII Fraksi Partai Nasdem Rudi Hartono mempertanyakan Doni yang wajahnya banyak tampil dalam iklan-iklan sosialisasi protokol kesehatan. Ia mempertanyakan, apakah hal tersebut menggunakan anggaran.

"Kenapa terlalu banyak di TV-TV setiap jalan itu gambar-gambar Pak Doni itu? Apakah mau nyalon atau apa itu pak? Apakah itu anggaran komunikasinya dari situ?" tanya Rudi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement