2. Dipaksa Mundur dari All England, Ini Reaksi Pemerintah RI
JAKARTA -- Pemerintah Indonesia memberikan respons cepat mengenai dipaksa mundurnya tim bulu tangkis Indonesia dalam ajang All England 2021. Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, Kamis (18/3), Kemenpora telah berkomunikasi dengan Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Khasan Ashari, di London, Inggris, atas sepengetahuan Dubes RI London Desra Percaya terkait kejadian yang menimpa atlet Indonesia di All England.
Poin-poin pembicaraan:
1. Timnas bulu tangkis (badminton) RI terpaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 meskipun lima pemain timnas didampingi pelatih telah melakukan pertandingan dan menang. Ini karena 20 dari 24 anggota timnas mendapat notifikasi via e-mail dari National Health Service (NHS) untuk wajib karantina Covid-19 selama 10 hari hingga 23 Maret 2021.
2. Kewajiban karantina ini karena dalam trace and track terdeteksi berkontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.
3. Keputusan bersifat final, tidak dapat digugat, dan pemberlakuan sanksi bagi pelanggar.
4. NHS tidak diskriminatif dalam menerapkan aturan ini.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Menpora Ancam Penyelenggara All England dan BWF
JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan tidak akan tinggal diam mengetahui tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bulu tangkis All England 2021.
Zainudin menyatakan, keputusan penarikan paksa tim Indonesia tidak adil. Pasalnya, pihak penyelenggara maupun BWF sebelumnya tidak pernah memberi tahu terkait kebijakan ataupun aturan karantina yang diberlakukan oleh otoritas kesehatan Inggris.
“Saya mendorong PBSI untuk melakukan langkah-langkah mempertanyakan ke BWF supaya kita tidak diperlakukan seperti ini,” kata Zainudin dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3).
“Sebab, kalau diam saja ketika kita anggap ada indikasi tidak fair, maka kita akan dianggap lemah dan diperlakukan sama ketika bertanding di event seperti ini,” kata dia menambahkan.