REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri melakukan audit pengamanan di Mabes Polri dan markas kepolisian seluruh wilayah pascapenyerangan yang terjadi pada Rabu (31/3) kemarin. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri, Kamis, mengatakan apabila dari hasil audit ada kekurangan maka akan dilakukan perbaikan.
"Polri lakukan audit masalah pengamanan kita lihat dari hasil audit apabila ditemukan kekurangan kelemahan ini akan kita perbaiki ya mudah-mudahan hari ini sudah," katanya.
Rusdi mengatakan audit masalah pengamanan markas kepolisian tidak hanya di Mabes Polri saja tapi seluruh wilayah markas kepolisian di Indonesia. "Tentunya pengamanannya akan lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan," ujar Rusdi.
Audit juga dilakukan untuk menelusuri bagaimana senjata api yang dibawa olah ZA bisa lolos masuk ke dalam Mabes Polri. "Ya itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan ZA meninggal dunia dia ya, dimungkinkan dia masukan di bagian tubuhnya entah di pinggang atau dimana ya dan itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," kata Rudi.
Saat ditanya apakah pengamanan Polri diperketat pascapenembakan, Rusdi mengatakan pihaknya banyak belajar dari kejadian tersebut, oleh karena itu dilakukan audit pengamanan di Mabes dan markas komando kepolisian di wilayah. "Kewaspadaan tetap ditingkatkan mudah-mudahan ini tidak terulang lagi kejadian-kejadian semacam ini di Mabes Polri maupun di markas-markas kepolisian di wilayah," kata Rusdi.
Menurut Rusdi, penjagaan di Mabes Polri tetap dilakukan dengan memperketat pemeriksaan terhadap masyarakat yang datang. Selain itu, tim audit juga memeriksa petugas jaga yang bertugas saat insiden penembakan terjadi.
"Ya kami periksa apabila ada kelalaian, ada SOP yang dilanggar ya tentunya akan diberikan tindakan," ujar Rusdi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 16.30 WIB terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri. Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.
Tidak menunggu lama terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.